Penemuan Makam Berusia 9.500 Tahun Ungkap Sejarah Munculnya Budidaya Tanaman Paling Awal
Makam ini berasal dari Zaman Perunggu Awal, ditemukan di wilayah Turki.
Penemuan Makam Berusia 9.500 Tahun Ungkap Sejarah Munculnya Budidaya Tanaman Paling Awal
Penemuan Makam Berusia 9.500 Tahun Ungkap Sejarah Munculnya Budidaya Tanaman Paling Awal
Awal di bukit Çayönü di Turki mengungkap kekayaan sejarah masa lalu, memberikan wawasan baru tentang peradaban di zaman prasejah.
Penggalian terbaru yang dilakukan di Bukit Çayönü di distrik Ergani, Diyarbakır, menemukan lima makam tambahan yang dapat ditelusuri kembali hingga Zaman Perunggu Awal, memperkaya warisan arkeologi wilayah ini.
Temuan ini menambah jumlah makam kuno di wilayah tersebut, dengan total 10 makam. Ini memberikan informasi berharga tentang kehidupan masyarakat kuno di wilayah ini.
Foto: DHA Photo
-
Kapan makam kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan kuburan abad pertengahan saat penggalian di lokasi pembangunan terminal bus di kota tua tepi pantai Sozopol, Bulgaria.
-
Apa temuan arkeologi di Turki? Patung yang ditemukan hanya berupa kepala ini terbuar dari marmer. Patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan di kota kuno Aizanoi, Turki barat, dalam penggalian terbaru para arkeolog.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Pada tahun 2018, proyek Heritage Quest diluncurkan untuk melibatkan warga dalam mengidentifikasi fitur arkeologi pada citra lidar di Belanda tengah.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Dimana penemuan artefak kuno terjadi? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan harta karun langka ketika sedang membersihkan batu di ladangnya di Lubusz, Polandia.
Pimpinan penggalian, Profesor Aslı Erim Özdoğan, menyoroti pentingnya situs ini dalam konteks sejarah. Dia menyatakan, Gua Hilar, situs arkeologi yang terletak di Distrik Sesverenpınar dan Bukit Çayönü, merupakan titik penting dalam perjalanan peradaban. Penggalian yang dimulai sejak tahun 1964 telah menghasilkan temuan-temuan seperti sisa-sisa dan artefak dari tahun 7500 SM hingga 5500 SM, memberikan gambaran tentang kehidupan pada masa itu.
Sumber: Daily Sabah
Tempat Lahirnya Aktivitas Pertanian
Dari penggalian ini terungkap, wilayah ini merupakan tempat lahirnya aktivitas pertanian awal. Tanaman seperti gandum, kacang Arab, dan kacang lentil sudah mulai dibudidayakan.
Proses domestikasi hewan seperti domba dan kambing, serta peralihan dari gaya hidup berburu menjadi hidup menetap, juga terbaca dari penemuan-penemuan ini. Bukit Çayönü, yang usianya diperkirakan sekitar 12.000 tahun, memberikan bukti signifikan tentang awal praktik pertanian dan periode Neolitikum.
Penggalian tahun ini menjadi lebih berarti dengan ditemukannya lima makam tambahan. Makam-makam ini, dengan ciri tengkorak dalam posisi meringkuk seperti janin, diidentifikasi berasal dari Zaman Perunggu Awal.
Foto: DHA Photo
Özdoğan, yang memimpin tim penggalian dari Universitas Çanakkale Onsekiz Mart, menjelaskan tantangan yang dihadapi selama proyek ini, termasuk keterbatasan dana yang mengakibatkan jumlah pekerja terbatas. Meskipun demikian, tim ini memiliki tekad kuat untuk menghubungkan periode-periode sejarah yang berbeda.
Sumber: Daily Sabah
“Titik fokus dari pekerjaan kami adalah untuk membangun hubungan yang lebih jelas antara periode Neolitik non-tembikar dan periode Neolitik tembikar,” jelas Özdoğan.“Penjelajahan kami pada Zaman Perunggu Awal, yang berlangsung dari tahun 3000 SM hingga 2950 SM, bertujuan untuk menjelaskan fase transisi ini.”
Selain makam-makam, penggalian ini juga menemukan struktur-struktur lain yang memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah wilayah ini. Pada periode Neolitikum pra-tembikar, ditemukan sisa-sisa bangunan yang menjadi tanda perkembangan penting. Penelitian ini juga menjelaskan hubungan antara aliran sungai yang dulu mengalir di dataran tersebut dengan lapisan tanah yang sekarang menutupinya.
Para pejabat setempat juga menyambut antusias penggalian ini. Gubernur Distrik Ergani, Ahmet Karaaslan, menyatakan bahwa makam-makam yang ditemukan, yang ditandai dengan kalung leher dan barang-barang yang menyerupai janin, menambah narasi masa lalu.
Selain itu, struktur seperti rumah-rumah kuno dan mungkin kuil-kuil juga ditemukan di lokasi ini, menandai peralihan dari masyarakat berburu-pengumpul menjadi masyarakat yang hidup menetap. Çayönü diharapkan menjadi tujuan wisata yang populer, mengungkapkan warisan kuno yang memikat.