Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan
Artefak yang ditemukan berasal dari empat periode Zaman Batu.
Artefak yang ditemukan berasal dari empat periode Zaman Batu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Zaman Batu? Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
-
Dimana artefak dari Zaman Batu ditemukan? Zasci mengatakan batu ketapel telah digunakan sejak zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, ketika gaya hidup pemburu-pengumpul masih berlaku.
-
Dimana artefak batu tersebut ditemukan? Artefak batu kuno yang terbuat dari obsidian tersebut terletak sejauh 3.218 kilometer dari Oregon Tengah.
-
Dimana artefak batu itu ditemukan? Senior menemukan batu pasir berwarna abu tua ketika sedang menyabit rumput di kebunnya.
-
Di mana artefak batu ini ditemukan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan celengan yang dikubur di dalam tanah berisi koin emas kuno, yang diyakini dicetak di Kekaisaran Persia.
Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan
Arkeolog Turki mengumumkan penemuan reruntuhan bersejarah dan rumah batu berusia 350.000 tahun. Rumah bersejarah ini ditemukan dalam serangkaian penggalian arkeologi di gua Ulukoy, berlokasi di Lembah Gurs, daerah Qiziltepe, Mardin, seperti dilansir Anadolu.
Gua ini berlokasi 20 km dari Mardin. Dilansir laman Shafaq, lembah ini pernah menjadi saksi perkembangan permukiman manusia dari zaman Romawi Akhir, Awal Kekaisaran Bizantium, Kekaisaran Seljuk, dan Utsmaniyah atau Ottoman.
Baru-baru ini, penggalian arkeologi musim kedua yang dilakukan di bawah pengawasan Museum Mardin rampung.
Di lembah ini masih tersisa bekas kastil, istana, makam, masjid, gereja, dan rumah batu.
Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini. Penggalian pada musim kedua dilakukan sampai kedalaman 4 meter ke dalam timbunan situs arkeologi di dalam gua sepanjang 23 meter dan kedalaman 16 meter.
Tim arkeolog menemukan perkakas dan tulang hewan yang berasal dari empat periode Zaman Paleolitikum/Batu mulai dari Periode Epipaleolitik, Paleolitikum Atas, Paleolitikum Tengah, dan Paleolitikum Bawah, menunjukkan sejarah yang kaya.
Artefak tersebut sedang dianalisis di laboratorium restorasi dan konservasi Museum Mardin. Penasihat ilmiah penggalian, Esref Erbil mengatakan kepada Anadolu, perlu dilakukan upaya pelestarian segera karena kerusakan signifikan di atas situs arkeologi ini. Erbil juga menekankan pentingnya mengamankan data arkeologis dari situs ini.
Dia mengatakan, penggalian sistematis dalam dua periode di Gua Ulukoy bertujuan mengumpulkan data dengan cepat di tengah kerusakan yang semakin parah.
“Melalui pengeboran yang ditargetkan, kami mencapai batuan dasar, mengungkap seluruh rangkaian budaya gua tersebut,” katanya.
Arterfak yang ditemukan meliputi pecahan batu, senjata yang dibuat dari batu tersebut, alat pengikis, dan sisa tulang hewan, terutama dari hewan herbivora. Para ahli akan segera mengidentifikasi spesies hewan tersebut melalui penelitian yang akan datang. Secara teknis, temuan ini berasal dari sekitar 350.000 tahun yang lalu.
Erbil menyoroti pentingnya Gua Uluköy sebagai satu-satunya situs di Mesopotamia utara yang sedang digali,
sehingga menghasilkan wawasan penting tentang sejarah regional.
“Meskipun survei permukaan sebelumnya mengisyaratkan adanya bukti Zaman Paleolitikum, temuan arkeologis bertingkat sangat penting. Upaya penanggalan kami akan memperdalam pemahaman kami tentang aktivitas manusia purba pemburu-pengumpul,” paparnya.