Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
Tujuan praktik penumbalan manusia ini masih menjadi misteri.
Tujuan praktik penumbalan manusia ini masih menjadi misteri.
-
Mengapa perempuan zaman batu dibunuh? Arkeolog mengatakan pembunuhan tersebut mungkin merupakan bagian dari ritual yang percaya pengorbanan manusia akan menjamin panen yang baik dan ketahanan pangan.
-
Kapan kerangka perempuan ini dikubur? Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Kenapa kerangka gadis itu dikubur dengan kaki terikat? Komunitas pada masa itu mengikat pergelangan kaki jenazah gadis tersebut kemungkinan berkaitan dengan kepercayaan bahwa jasadnya akan bangkit dari kubur dan membahayakan yang hidup.
-
Kapan kerangka wanita purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Dimana kerangka wanita purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
Penelitian baru mengungkapkan ritual mengerikan yang dilakukan masyarakat Eropa di Zaman Batu. Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
Cara membunuh para korban tumbal ini juga sangat mengerikan. Leher perempuan ini diikat ke kaki yang ditekuk di belakang punggung. Sehingga mereka dapat mencekik diri mereka sendiri.
Menurut peneliti, ini tampaknya telah menjadi tradisi di sebagian besar zaman Neolitikum Eropa, seperti dikutip dari Arkeonews, Jumat (12/4).
Penelitian ini dilakukan setelah evaluasi ulang sebuah kuburan tua yang ditemukan di Saint-Paul-Trois-Châteaux, Prancis selatan, lebih dari 20 tahun lalu. Dua perempuan dimakamkan di kuburan tersebut sekitar 5.500 tahun lalu.
Para ilmuwan kemudian meneliti kerangka yang ditemukan di makam tersebut. Tiga kerangka merupakan milik perempuan yang menurut para peneliti mereka dipaksa mengambil posisi leher diikat ke kaki yang ditekuk ke belakang punggung sehingga mereka kesulitan bernapas. Peneliti juga menemukan salah satu perempuan kemungkinan dikubur hidup-hidup.
Tim kemudian menjelajahi penelitian yang ada untuk menemukan kasus serupa mengenai praktik penguburan yang tidak biasa di Zaman Batu Eropa dengan posisi jenazah yang tidak normal.
Para arkeolog mencari lebih banyak bukti untuk memastikan apakah kematian perempuan tersebut, meskipun jelas-jelas disebabkan oleh kekerasan, merupakan bagian dari tradisi Neolitikum yang lebih besar yang mungkin terkait dengan praktik pertanian.
Setelah mengkaji sejumlah catatan antropologi dan arkeologi, para peneliti menemukan laporan dari 14 situs di seluruh Eropa Timur sampai Catalonia terkait cara pemakaman yang sama.
Hasil penyelidikan lebih lanjut menemukan, ritual penumbalan manusia semacam ini telah berlangsung selama 2.000 tahun ketika para korban Lembah Rhône meninggal antara 6.000 dan 5.500 tahun yang lalu.
Kajian tersebut menyoroti keberadaan simbolisme pertanian di sekitar makam. Hal ini menunjukkan penumbalan tersebut mungkin terkait dengan praktik pertanian selama periode Neolitikum (Zaman Batu Baru).
“Tantangan utama dalam arkeologi, terutama pada zaman prasejarah di mana tidak ada catatan tertulis, adalah membedakan pengorbanan ritual dari bentuk kekerasan ritual lainnya,” tulis para penulis penelitian.
Penelitian mereka dipublikasikan hari ini di Science Advances.
Menurut para peneliti, praktik pembunuhan mungkin dimulai sebagai kebiasaan penumbalan sebelum adanya pertanian, dan kemudian digunakan untuk penumbalan manusia yang terkait dengan pertanian di era Neolitikum.
Penemuan ini memberikan gambaran sekilas tentang aspek gelap masyarakat Neolitikum Eropa dan praktik ritual mereka. Temuan penelitian ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai motivasi di balik pengorbanan ini dan hubungannya dengan pembangunan pertanian.