Arkeolog Kaget Temukan Kerangka Manusia Disusun dari Tulang Belulang Delapan Orang dari Zaman Berbeda
Jasad manusia ini ditemukan pada 1970-an, namun baru terungkap kerangkanya disusun dari tulang delapan orang berbeda.

Saat melakukan penggalian pada tahun 1970-an di pemakaman Romawi kuno di Belgia, arkeolog menemukan satu jasad manusia yang kemudian dipajang di sebuah museum. Namun, baru-baru ini para peneliti menemukan sesuatu yang aneh pada jasad tersebut.
Umumnya, kebanyakan jasad orang Romawi pada masa itu dikuburkan dengan posisi terlentang tapi anehnya jasad tersebut justru ditemukan dalam keadaan miring ke kanan dengan kedua kaki terlipat.
Tak hanya itu, para peneliti juga melihat bahwa tulang-tulang dalam jasad tersebut tidak terlalu cocok, beberapa diantaranya tampaknya berasal dari periode yang lebih muda daripada yang lain. Para peneliti kemudian memutuskan untuk menganalisis tulang-tulang tersebut.
Para peneliti menemukan kerangka tersebut dibuat dari delapan orang berbeda, yang disusun dengan cermat yang meniru satu jasad.
Tulang-tulang tersebut berasal dari sekitar 4.212 hingga 4.445 tahun yang lalu, sementara itu kepala kerangka tersebut kemungkinan milik seorang wanita dari Gallo-Romawi yang hidup 1800 tahun yang lalu, seperti dikutip dari laman Popular Science, Kamis (21/11).
Terinspirasi Takhayul
Para peneliti menduga bangsa Romawi mungkin “terinspirasi dari takhayul” dan mungkin sengaja menyusun kerangka komposit tersebut untuk menghubungkan dengan seseorang yang pernah menempati area tersebut sebelumnya.
Para peneliti juga meyakini praktik ini sengaja dilakukan.
“Tulang-tulang dipilih, lokasi yang tepat dipilih dan elemen-elemennya disusun dengan hati-hati dan meniru tatanan anatomi yang benar” jelas mereka.
Mereka menambahkan, penguburan semacam ini membutuhkan perawatan dan perencanaan yang matang serta perlu pengetahuan yang baik tentang anatomi manusia.
Meski begitu, para peneliti menyebutkan bahwa praktik seperti ini bukan satu-satunya yang terjadi pada masa itu. Namun, teka-teki dibalik tersusunnya jasad ini masih menjadi misteri bagi para peneliti.
Reporter magang: Elma Pinkan Yulianti