Arkeolog Ungkap Misteri Kerangka Manusia Aneh, Disusun dari Tulang 5 Orang Berbeda yang Hidup Terpisah 2.500 Tahun
Kerangka ini ditemukan pada tahun 1970-an, namun misterinya baru berhasil dipecahkan baru-baru ini.
Para arkeolog berhasil mengungkap misteri kerangka aneh asal Belgia yang terdiri dari tulang lima orang yang hidup terpisah 2.500 tahun. Kerangka ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 1970-an di makam Romawi, dikubur dalam posisi meringkuk seperti janin di dalam rahim.
Tulang-tulang tersebut awalnya diperkirakan berasal dari abad kedua atau ketiga Masehi meskipun susunan tubuh dalam posisi janin tidak lazim pada zaman Romawi.
-
Kapan rangka manusia ini ditemukan? Mengutip Daily Mail, indy100, dan IFLScience, Selasa (23/4), para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Di mana kerangka manusia prasejarah ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
Sebuah peniti tulang Romawi di dekat tengkorak membuat para arkeolog menafsirkan kerangka tersebut sebagai milik seorang wanita yang hidup antara tahun 69 dan 210 M selama era Gallo-Romawi. Namun penanggalan radiokarbon dari kerangka utuh pada tahun 2019 mengungkapkan, meskipun sebagian dari kerangka tersebut berasal dari Romawi, terdapat juga tulang dari akhir Zaman Batu, seperti dikutip dari The Independent, Kamis (7/11).
Para arkeolog sering menemukan tubuh manusia yang dimanipulasi, namun kumpulan tulang dari orang yang berbeda sangat jarang.
“Yang lebih jarang lagi adalah individu komposit dengan elemen kerangka yang terpisah ratusan atau bahkan ribuan tahun,” jelas para arkeolog.
Tapi bagaimana campuran tulang-tulang itu disusun menjadi satu kerangka?
Para peneliti menduga penguburan Zaman Batu dirusak secara tidak sengaja dan orang-orang Romawi memperbaikinya kembali 2500 tahun kemudian dengan menambahkan tengkorak baru dan barang-barang kuburan seperti peniti tulang untuk menutupinya.
“Kemungkinan kedua adalah keseluruhan ‘individu’ tersebut dikumpulkan pada periode Gallo-Romawi, menggabungkan tulang Neolitik yang bersumber secara lokal dengan tengkorak periode Romawi,” jelas para arkeolog.
Terinspirasi Takhayul
Bangsa Romawi, yang kemungkinan besar “terinspirasi oleh takhayul”, mungkin dengan sengaja menyusun kerangka komposit tersebut “agar dapat terhubung dengan seseorang yang telah menempati wilayah tersebut sebelumnya,” kata para ilmuwan.
“Entah awalnya tidak ada tengkorak dan komunitas Romawi yang menemukan makam tersebut menambahkan satu tengkorak untuk melengkapi ‘individu’ tersebut, atau mereka mengganti tengkorak yang ada pada zaman Neolitikum dengan tengkorak yang berasal dari zaman Romawi.”
“Tulang-tulangnya dipilih, lokasi yang pas dipilih, dan elemen-elemennya disusun dengan hati-hati untuk meniru tatanan anatomi yang benar,” tulis mereka.
“Penguburan yang dihasilkan menyiratkan kehati-hatian dan perencanaan yang baik, serta pengetahuan yang baik tentang anatomi manusia.”