Arkeolog Temukan Permukiman Zaman Perunggu Berusia 5.000 Tahun, Ada Bekas Tempat Ritual dan Tumpukan Bejana Tanah Liat
Bejana tanah liat, termasuk kendi yang ditemukan masih utuh.
Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan permukiman berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian untuk pembangunan zona industri di dekat Beit Shemesh, Palestina yang diduduki. Beit Shemesh juga disebut Ain Shams, yang merupakan situs arkeologi terkenal di wilayah Palestina yang dicaplok penjajah Israel.
Menurut IAA dalam rilisnya, para arkeolog menemukan bekas bangunan publik besar yang kemungkinan memiliki fungsi ritual di permukiman ini, seperti dikutip dari Heritage Daily, Rabu (6/11).
-
Dimana penemuan artefak 5000 tahun ini? Artefak itu ditemukan selama penggalian di situs arkeologi Yuanbaoshan di Aohan Banner di Kota Chifeng yang telah berlangsung empat bulan dari bulan Mei.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs pemukiman kuno? Para arkeolog menemukan sekitar seratus biji-bijian sereal yang bertunas di Archondiko, rumah seorang Archon atau penguasa di zaman kuno.
-
Dimana artefak Zaman Perunggu ditemukan? Di sudut lapangan olahraga di Cardiff, Wales, Inggris, para arkeolog dan sukarelawan menemukan sejumlah artefak di lokasi dua rumah bundar yang memberikan petunjuk tentang bagaimana orang hidup dan bekerja di sana 3.500 tahun yang lalu.
-
Di mana kuil upacara berusia 5.000 tahun itu ditemukan? 'Situs kuil yang terletak di distrik Zaña (juga dieja Saña) di barat laut Peru, merupakan bagian dari Kompleks Arkeologi Los Paredones de la Otra Banda-Las Ánimas,' demikian menurut pernyataan terjemahan dari Kementerian Kebudayaan Peru dilansir Live Science, Selasa (9/7/2024).
-
Dimana lokasi penemuan permukiman kuno? Penggalian dilakukan sepanjang A66, jalan utama yang melintasi wilayah tersebut dari barat ke timur, menghubungkan wilayah North Yorkshire dan Cumbria.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di pemukiman? Situs arkeologi utama, Xiying, diperkirakan berusia antara 6.500 hingga 7.300 tahun, menampilkan sisa-sisa rumah, tulang manusia, artefak batu, dan tembikar.
Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
Di dalam interior bangunan ditemukan 40 aretafak tanah liat yang yang masih utuh, berasal dari Zaman Perunggu Awal IB (akhir milenium ke-4 SM).
“Bejana dan kendi ini ditempatkan di sini sebelum situs tersebut ditinggalkan secara permanen. Tanda-tanda bejana terbakar dan saling bertumpuk menunjukkan bahwa analisis isinya di masa depan dapat mengungkap apakah bejana tersebut berisi minyak, air, biji-bijian, atau minyak eksotik,” papar IAA.
Selain itu, arkeolog juga menemukan deretan batu besar yang disusun berjajar di dekat bangunan tersebut. Batu ini diduga ditaruh di sana sebelum bangunan tersebut berdiri.
Menurut arkeolog, keberadaan batu tersebut memberikan pelajaran bagi proses sosio-politik yang terlibat dalam pendirian layanan keagamaan di situs tersebut ribuan tahun lalu.