Arkeolog Temukan Permukiman Zaman Perunggu Berusia 5.000 Tahun, Ada Bekas Tempat Ritual dan Tumpukan Bejana Tanah Liat
Bejana tanah liat, termasuk kendi yang ditemukan masih utuh.

Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan permukiman berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian untuk pembangunan zona industri di dekat Beit Shemesh, Palestina yang diduduki. Beit Shemesh juga disebut Ain Shams, yang merupakan situs arkeologi terkenal di wilayah Palestina yang dicaplok penjajah Israel.
Menurut IAA dalam rilisnya, para arkeolog menemukan bekas bangunan publik besar yang kemungkinan memiliki fungsi ritual di permukiman ini, seperti dikutip dari Heritage Daily, Rabu (6/11).
Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
Di dalam interior bangunan ditemukan 40 aretafak tanah liat yang yang masih utuh, berasal dari Zaman Perunggu Awal IB (akhir milenium ke-4 SM).
“Bejana dan kendi ini ditempatkan di sini sebelum situs tersebut ditinggalkan secara permanen. Tanda-tanda bejana terbakar dan saling bertumpuk menunjukkan bahwa analisis isinya di masa depan dapat mengungkap apakah bejana tersebut berisi minyak, air, biji-bijian, atau minyak eksotik,” papar IAA.
Selain itu, arkeolog juga menemukan deretan batu besar yang disusun berjajar di dekat bangunan tersebut. Batu ini diduga ditaruh di sana sebelum bangunan tersebut berdiri.
Menurut arkeolog, keberadaan batu tersebut memberikan pelajaran bagi proses sosio-politik yang terlibat dalam pendirian layanan keagamaan di situs tersebut ribuan tahun lalu.