Arkeolog Temukan Topeng Batu Berbentuk Wajah Manusia Berusia 9.000 Tahun, Ada Hubungannya dengan Ritual Pemujaan
Patung ini dipamerkan untuk pertama kalinya oleh Museum Israel di Yerusalem yang diduduki.
Patung ini dipamerkan untuk pertama kalinya oleh Museum Israel di Yerusalem yang diduduki.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Siapa yang menemukan artefak Zaman Batu? Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Di mana patung batu mirip manusia ditemukan? Puluhan patung besar terbuat dari batu yang diukir berwajah mirip manusia ditemukan di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu.
Arkeolog Temukan Topeng Batu Berbentuk Wajah Manusia Berusia 9.000 Tahun, Ada Hubungannya dengan Ritual Pemujaan
Museum Israel di Yerusalem yang diduduki, Palestina, memamerkan sebuah topeng batu kuno langka dari Zaman Neolitikum untuk pertama kalinya.
Topeng ini ditemukan Unit Anti-Perampokan di Badan Purbakala Israel (IAA) dan dipindahkan ke Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) untuk dipelajari lebih lanjut.
Menurut pernyataan IAA, topeng tersebut terbuat dari batu kapur mawar kuning, dibuat selama Zaman Neolitikum, sekitar 9.000 tahun yang lalu.
dibuat selama Zaman Neolitikum, sekitar 9.000 tahun yang lalu.
“Desain topeng ini memiliki fitur wajah manusia yang sempurna dan simetris, tulang pipi yang rata, hidung yang mengesankan, dan mulut yang memperlihatkan gigi,” ujar Ronit Lupo dari IAA, dilansir Heritage Daily, Minggu (9/6).
Sejauh ini, total ada 16 topeng batu dari periode ini yang berhasil ditemukan, banyak diantaranya ditemukan di daerah selatan Gurun Gunung Hebron-Jehuda. Semuanya memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang sama dalam produksinya, menunjukkan bahwa seluruh artefak yang ditemukan termasuk dalam kelompok budaya Pra-Tembikar Neolitikum B (PPNB) yang sama.
Penduduk pada masa ini menyaksikan permulaan Revolusi Pertanian dan sangat bergantung pada hewan peliharaan untuk melengkapi pola makan agraris dan pemburu-pengumpul sebelumnya.
Situs-situs PPNB yang ditemukan di Levant menampilkan tengkorak manusia yang ditutupi lapisan plester atau terkubur di bawah lantai tempat tinggal kuno. Menurut para ahli, jenis kegiatan ini merupakan bentuk awal pemujaan leluhur.
“Topeng-topeng batu ini agak mirip dengan wajah manusia, sehingga mereka cenderung dikaitkan dengan pemujaan ini,” tambah Lupo.
Namun, budaya PPNB telah menghilang selama peristiwa 8,2 kilotahun, masa dimana suhu global menurun secara tiba-tiba yang terjadi sekitar 8.200 tahun yang lalu dan berlangsung selama dua abad.
Seorang wakil dari IAA menjelaskan bahwa penemuan topeng langka ini telah menegaskan bahwa daerah selatan Gunung Hebron merupakan pusat produksi topeng batu, dan tampaknya juga untuk kegiatan keagamaan pada masa Neolitikum Pra-Tembikar.