Lampu Minyak Berbentuk Aneh Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Rute Peziarah Yahudi, Arkeolog Ungkap Fungsinya
Penemuan lampu kuno ini menghebohkan kalangan sejarawan dan peneliti di seluruh dunia.
Lampu Minyak Berbentuk Aneh Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Rute Peziarah Yahudi, Arkeolog Ungkap Fungsinya
Sebuah temuan arkeologis yang mengesankan membuat heboh para sejarawan dan peneliti di seluruh dunia. Lampu minyak kuno yang sangat langka berusia 2.000 tahun ditemukan di situs bersejarah Kota Daud, Yerusalem.
Sumber: Arkeonews
Bentuknya Aneh
Lampu ini memiliki ciri yang tak biasa, bentuknya menyerupai wajah aneh yang dipotong menjadi dua bagian, memberikan penampilan yang mengesankan. Yang membuat penemuan ini bahkan lebih istimewa adalah fakta bahwa ini adalah penemuan pertama benda semacam ini di Israel dan memiliki keunikan yang sangat jarang ditemui di seluruh dunia.
-
Dimana lampu minyak itu ditemukan? 'Wadah tersebut tertutup oleh lumpur,' ungkap Melchior. 'Saya membersihkannya, dan setelah menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang istimewa, saya segera menghubungi Badan Purbakala.'
-
Bagaimana lampu minyak ditemukan? Natanel Melchior dan Alon Segev, prajurit cadangan dari Batalyon 404 Brigade Artileri 282, sedang berkeliaran di lapangan ketika mereka menemukan sepotong tembikar yang terbalik dan berbentuk bulat yang menarik perhatian mereka.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Israel? Para arkeolog baru-baru ini menemukan permainan ramalan kuno Yunani, berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog menemukan pecahan mangkuk porselen China dari abad ke-16 di sekitar Gunung Zion, Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
-
Siapa yang menemukan lampu minyak itu? Natanel Melchior dan Alon Segev, prajurit cadangan dari Batalyon 404 Brigade Artileri 282, sedang berkeliaran di lapangan ketika mereka menemukan sepotong tembikar yang terbalik dan berbentuk bulat yang menarik perhatian mereka.
Ritual Persembahan
Tim peneliti dari Badan Kepurbakalaan Israel mengungkap temuan ini dalam sebuah pernyataan resmi. Mereka meyakini lampu perunggu ini digunakan sebagai bagian dari deposito dasar, suatu bentuk penguburan ritual persembahan, yang bertujuan membawa keberuntungan bagi penduduk sebuah bangunan pada masa Romawi. Diperkirakan lampu ini berasal dari akhir abad pertama atau awal abad kedua Masehi.
Rute Peziarah Yahudi
Lokasi penemuan ini sangat menarik karena terletak di sepanjang Jalan Ziarah di Kota Daud. Dua ribu tahun lalu, jalur ini menjadi rute yang dilewati oleh para peziarah Yahudi yang melakukan perjalanan menuju Bukit Bait Suci, situs paling suci dalam agama Yahudi.
Menurut Dr. Yuval Baruch dan Ari Levy, dua peneliti yang terlibat dalam penemuan ini, kemungkinan besar lampu ini digunakan sebagai bagian dari upacara persembahan yang terkait dengan perlindungan Kolam Siloam, sumber air utama di kota tersebut.
Foto: Koby Harati/City of David
Mereka menggambarkan lampu ini sebagai temuan yang sangat unik dan belum pernah ditemui sebelumnya di Israel. Salah satu ciri yang membuatnya unik adalah bahwa lampu ini hanya berbentuk setengah wajah.
Foto: Koby Harati/City of David
Para arkeolog menjelaskan bahwa bentuk separuh wajah mungkin memiliki tujuan praktis, seperti memungkinkan lampu ini dipasang di objek datar atau dinding sebagai lampu dinding. Namun, mereka menekankan bahwa penggunaan utamanya adalah konteks seremonial.
Sumber: Arkeonews
Menurut Badan Kepurbakalaan Israel, lampu ini dibuat dengan cetakan yang membentuk setengah wajah pria berjanggut dengan penampilan yang aneh. Kepala lampu ini dirancang seperti bulan sabit, dan pegangannya memiliki bentuk tanaman akantus. Dekorasi lampu ini mencerminkan motif seni Romawi tradisional yang serupa dengan topeng teater.
Sumber: Arkeonews
Sebuah temuan menarik lainnya adalah sumbu lampu yang masih sangat terawat. Dr. Naama Sukenik, kurator bahan organik di Badan Kepurbakalaan Israel menjelaskan bahwa sumbu ini terbuat dari rami setelah melakukan analisis mikroskopis. Analisis lebih lanjut akan mencari jejak residu minyak pada sumbu lampu, yang dapat membantu menentukan apakah lampu ini digunakan, dan jika ya, jenis minyak apa yang digunakan untuk menyalakannya.Temuan ini ditemukan di bangunan yang dibangun tepat di atas Jalan Ziarah pada akhir periode Bait Suci Kedua. Ini merupakan indikasi penting bahwa wilayah ini masih memiliki nilai penting bahkan setelah penghancuran Bait Suci Kedua. Temuan ini bukan hanya menjadi bukti sejarah yang berharga, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan dan praktik beragama pada masa Romawi.