Penampakan Artefak Sihir yang Ditemukan di Rute Haji Kuno, Peneliti Sebut Dulu Digunakan untuk Ritual Magis
Potret artefak kuno yang ditemukan di jalur haji lama.
Potret artefak kuno yang ditemukan di jalur haji lama.
Penampakan Artefak Sihir yang Ditemukan di Rute Haji Kuno, Peneliti Sebut Dulu Digunakan untuk Ritual Magis
Sejumlah artefak sihir ditemukan di rute haji lama Darb al-Hajj, dari Kairo ke Mekah.
Melansir dari laman arkeonews, para peneliti menyebut jika artefak-artefak tersebut kemungkinan besar dulu digunakan untuk ritual sihir.
Diperkirakan, artefak itu digunakan sekitar 400 tahun lalu atau pada abad ke-7 hingga ke-19. Simak ulasan selengkapnya:
Penemuan Artefak
Dalam laman arkeonews, disebutkan jika puluhan artefak ditemukan di jalur Darb al-Hajj.
Ini adalah rute haji kuno yang membentang dari Mesir hingga ke Makkah.
Melintasi semenanjung Sinai, wilayah Eilat, hingga kota Aqabah.
Kemudian, melintasi Jazirah Arab hingga sampai ke Makkah.
Jalur ini digunakan sejak abad pertama setelah kebangkitan Islam hingga abad ke-19.
Bentuk Artefak
Adapun artefak yang ditemukan berupa pecahan mainan kerincingan tanah liat menyerupai bola tenis meja.
Kemudian berisi batu-batu kecil yang menghasilkan suara saat diguncang.
Ditemukan juga dua artefak menyerupai miniatur altar dupa nazar bersama dengan beberapa patung.
Termasuk salah satu wanita atau dewi dengan tangan terangkat.
Menurut penelitian, artefak ini konon digunakan dalam ritual magis untuk mengusir hal jahat, menyembuhkan penyakit, dan banyak lagi.
"Penemuan ini mengungkapkan bahwa orang-orang di Periode Ottoman awal sama seperti sekarang berkonsultasi dengan dukun populer, di samping keyakinan mereka pada agama resmi," kata para peneliti seperti dikutip dari arkeonews (14/9).
Pertama Ditemukan Dalam Skala Besar
Penemuan benda ritual ini menjadi yang pertama terjadi dalam skala besar.
Menurut analisis para peneliti, tanah liat dari artefak keramik menunjukkan bahwa tanah tersebut berasal dari Mesir.
Artefak tersebut ditemukan di perkemahan (tempat sementara) penduduk, bukan pemukiman permanen.
"Artefak tersebut ditemukan dalam keadaan rusak dan bahkan mungkin sengaja dirusak saat upacara.
Tampaknya ritual ini dilakukan di lokasi tersebut oleh satu atau beberapa orang yang ahli dalam upacara magis populer," ungkap para peneliti.
Sumber: arkeonews.net
Dari hasil hipotesa para peneliti, artefak tersebut kemungkinan dulunya digunakan oleh seorang wanita.
Sebab, dulu baik wanita Yahudi maupun Muslim dari Ottoman diperbolehkan melakukan ritual seperti ramalan, sihir, dan penyembuhan.