Arkeolog Akhirnya Ketahui Siapa Sosok Perempuan Misterius yang Dikubur Bersama Binatang 12.000 Tahun Lalu
Makam serupa juga ditemukan di sejumlah wilayah di Timur Tengah berusia 12.000 tahun.
Arkeolog akhirnya mengetahui makam kuno berisi kerangka sosok perempuan di selatan Turki adalah makam seorang dukun.
Dalam kehidupan, seperti juga dalam kematian, ilmuwan menduga wanita Neolitikum awal itu 'menyatu dengan' hewan-hewan yang biasa berkeliaran di tepian Sungai Tigris.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita purba? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki “Putri Gading“. Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam wanita bangsawan? Ada 430 benda pemakaman yang ditemukan, yang dibagi menjadi 93 kelompok, termasuk barang perunggu, tembikar, artefak batu giok, dan wadah kerang.
-
Siapa yang ditemukan di makam kuno itu? Arkeolog Sinthya Cueva menuturkan, sisa-sisa sebelas individu, diperkirakan berusia sekitar 800 tahun, ditemukan terkubur dengan kalung, anting, dan gelang.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Pada tahun 2018, proyek Heritage Quest diluncurkan untuk melibatkan warga dalam mengidentifikasi fitur arkeologi pada citra lidar di Belanda tengah.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
Pada 2019 kerangka perempuan itu ditemukan di sebuah pemukiman berusia 12.000 tahun bernama Cemka Hoyuk.
Makamnya menjadi semacam kebun binatang yang sesungguhnya karena berisi berbagai fauna lokal.
Terkubur di bawah lempengan batu kapur yang dulunya merupakan rumah bundar kuno, tulang-tulang perempuan itu ditemukan terkubur dengan rapi bersama tulang-tulang ayam hutan, mamalia mirip musang, domba atau kambing, karnivora mirip anjing, dan spesies sapi yang telah punah yang dikenal dengan nama aurochs.
Aurochs dianggap sebagai nenek moyang sapi liar masa kini, tetapi ilmuwan tidak menduga mereka telah dijinakkan di wilayah ini hingga beberapa ribu tahun kemudian. Semua hewan yang ada di kuburan itu dianggap liar.
Dunia mitos
Tengkorak auroch itu ditemukan dengan posisi terbalik di atas dada kerangka perempuan itu.
"Temuan ini memicu gagasan orang-orang yang hidup menetap di Çemka Höyük mengklasifikasikan hewan-hewan di lingkungan mereka dan mengaitkan makna yang berbeda kepada mereka," jelas tim peneliti yang berasal dari Universitas Mardin Artuklu dan Universitas Bitlis Eren di Turki, seperti dilansir Science Alert.
"Ini bisa dianggap perempuan yang dikubur di sini punya hubungan istimewa dengan dunia mitos."
"Sebelumnya tidak ada makam yang pernah ditemukan semacam ini di lokasi dan waktu serupa dengan ini, namun sejumlah peemuan di wilayah lain di Timur Tengah dipahami sebagai "jejak praktik perdukunan".
Misalnya, pada 2008, kerangka perempuan berusia 12.000 tahun lainnya ditemukan di Gua Hilazon Tachtit, Israel, yang juga terkubur bersama berbagai hewan. Ia juga diduga sebagai seorang dukun.
Tujuan spiritual
Paling tidak, perempuan yang dikubur di Çemka Höyük tampaknya merupakan anggota khusus dari komunitas pemburu, pengumpul, dan nelayan yang semi-bermukim. Ia meninggal antara usia 25 dan 30 tahun.
Bukti menunjukkan tulang-tulang auroch yang ditemukan di makam itu semuanya berasal dari hewan yang sama, yang berusia sekitar satu setengah atau dua tahun.
Potongan dalam pada beberapa tulangnya menunjukkan hewan itu disembelih untuk diambil dagingnya sebelum dikubur.
Meskipun hewan itu disembelih sebagai bagian dari persembahan, anehnya bagian yang mengandung daging itu hilang dari makam. Tulang-tulang itu tampaknya dipilih secara khusus untuk tujuan spiritual.
Tim ilmuwan menduga tengkorak auroch, misalnya, dapat mewakili kekuatan hewan yang masih hidup, mungkin ditambahkan ke makam untuk menjaga jasad di alam baka, atau untuk mencegah roh jahat kembali.
Peneliti mengakui ada banyak penafsiran berbeda yang dapat menjelaskan makam tersebut, dan semua hipotesis ini sangat sulit, jika tidak mustahil, untuk diuji.
Namun, meskipun jika makam itu tidak "menggambarkan pemakaman orang istimewa – seorang dukun perempuan", hal itu menunjukkan mereka yang menguburkannya memiliki kepercayaan pada animisme dan perdukunan.