Arkeolog Temukan Kuburan Dukun Wanita Berusia 12.000 Tahun, Isinya Bikin Tercengang
Makam ini memberikan informasi penting tentang ritual dan kehidupan sosial masyarakat pemburu-pengumpul.
Makam ini memberikan informasi penting tentang ritual dan kehidupan sosial masyarakat pemburu-pengumpul.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita purba? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki “Putri Gading“. Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam wanita bangsawan? Ada 430 benda pemakaman yang ditemukan, yang dibagi menjadi 93 kelompok, termasuk barang perunggu, tembikar, artefak batu giok, dan wadah kerang.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita? Anehnya, wanita tersebut tidak dimakamkan dengan satu benda pun. Ini kemungkinan sesuai wasiatnya untuk dimakamkan tanpa mengubur serta barang-barang miliknya, tapi menurut ilmuwan hal semacam ini sangat aneh pada masa itu.
Arkeolog Temukan Kuburan Dukun Wanita Berusia 12.000 Tahun, Isinya Bikin Tercengang
Arkeolog menemukan kuburan berusia 12.000 tahun yang diduga milik seorang dukun wanita. Dukun ini dikubur di hulu Sungai Tigris di tenggara Turki, diyakini memiliki hubungan spiritual dengan hewan liar.
Menurut para peneliti, penguburan tersebut mungkin mewakili salah satu contoh paling awal yang diketahui dalam konteks Neolitikum Anatolia.
Kuburan di Çemka Höyük (artinya “gundukan di tepi air”) di distrik Dargeçit di Provinsi Mardin ini memberikan petunjuk penting tentang ritual spiritual dan perdukunan masyarakat.
Di kuburan wanita yang meninggal pada usia sekitar 25-30 tahun itu, ditemukan sejumlah benda yang mengejutkan para arkeolog yaitu tengkorak auroch, sayap ayam hutan, kaki marten, dan sisa-sisa domba atau kambing. Wanita itu dikuburkan di bawah liang lahat dan kuburannya ditutup dengan balok batu kapur besar. Hal ini patut dicatat sebagai praktik yang bertentangan dengan tradisi penguburan pada masa itu, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (30/7).
Tengkorak auroch (seekor lembu primitif) ditempatkan di atas jasad wanita tersebut, dengan rahang terpisah dan bertumpu pada kakinya. Tulang-tulang hewan lainnya tampak tersebar di seluruh lubang pemakaman, termasuk tulang domba atau kambing, sayap ayam hutan, dan kaki marten atau sejenis musang.
Menurut penulis utama studi dan arkeolog Ergül Kodaş dari Universitas Mardin Artuklu Turki, hewan-hewan tersebut pastinya liar karena wanita tersebut dikuburkan sebelum hewan ternak dijinakkan.
Menurutnya, fakta bahwa ada begitu banyak tulang auroch menunjukkan pentingnya ternak liar, yang sudah menjadi sumber makanan utama meskipun mereka belum diternakkan selama ribuan tahun.
Wanita tersebut, yang meninggal karena sebab alamiah, dimakamkan di bawah lantai bangunan bata lumpur di Çemka Höyük, sementara 14 orang lainnya dimakamkan di bawah bangunan lain di dekatnya. Penguburan tersebut terjadi pada masa yang oleh para arkeolog disebut sebagai periode Pra-Tembikar Neolitik A (PPNA), yaitu fase transisi masyarakat manusia antara 10.000 dan 8.800 SM, tepat sebelum pertanian berkembang.
Pada masa PPNA, jenazah dikuburkan di bawah lantai rumah,
namun tidak biasa jika ditutup dengan balok batu kapur.
Orang-orang pada masa ini masih menjadi pemburu-pengumpul, seperti nenek moyang Mesolitikum mereka, dan pada masa ini tembikar belum dibuat. Namun demikian, orang-orang ini telah membangun permukiman.
Makam ini memberikan informasi penting tentang ritual dan kehidupan sosial masyarakat pemburu-pengumpul sebelum berkembangnya pertanian. Arkeolog Inggris Kathleen Kenyon menekankan kompleksitas dan kecanggihan praktik ritual pada periode ini. Penemuan di Çemka Höyük ini membantu kita lebih memahami kompleksitas dan keyakinan spiritual ini.
Kuburan ini juga memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang praktik perdukunan dan kepercayaan ritual pada periode Neolitikum.
Temuan ini juga menunjukkan perempuan sangat terlibat dalam kepercayaan ritual yang diyakini para arkeolog memainkan peran penting dalam perkembangan masyarakat awal. Temuan arkeologis memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur spiritual dan sosial masyarakat awal.
Studi ini dipublikasikan di jurnal L'Anthropologie.