Arkeolog Temukan Makam Batu Romawi Kuno, Dijaga Dua Kepala Banteng Berhias Karangan Bunga
Makam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki.
Makam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki.
-
Apa yang ditemukan di Makam Kuno? Setiap liang lahat dalamnya sekitar 1 meter dan berisi satu jasad orang dewasa, beberapa di antaranya ditutupi dengan kerangka kuda.Para arkeolog juga menemukan sesajen pemakaman seperti pecahan keramik, cangkang kerang laut, dan manik-manik dari batu mulia.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Pada tahun 2018, proyek Heritage Quest diluncurkan untuk melibatkan warga dalam mengidentifikasi fitur arkeologi pada citra lidar di Belanda tengah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dekat makam raja? Lokasi temuan itu ternyata berada dekat dengan 'tiga makam' spektakuler Raja Hinz, yang dikenal sebagai penguasa baik hati dan kononnya dimakamkan dalam peti emas di samping istrinya yang setia.
-
Di mana para arkeolog menemukan makam kuno? Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, kelompok peneliti yang bekerjasama dengan para peneliti dari negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan, dan negara-negara lain (Amerika Serikat, Belgia, dan Prancis), menunjukkan bahwa para pembuat sambaqui di Galheta IV, sebuah situs arkeologi di Laguna (Santa Catarina), tidak digantikan oleh nenek moyang orang Jê Selatan, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
Arkeolog Temukan Makam Batu Romawi Kuno, Dijaga Dua Kepala Banteng Berhias Karangan Bunga
Penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog di pekuburan kuno Tharsa, berhasil menemukan makam bersama dua ukiran kepala banteng, yang sudah ada sejak zaman Romawi kuno, periode sejarah yang dimulai dari pendirian kota Roma pada abad ke-8 SM hingga keruntuhan Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 M.
Tharsa merupakan wilayah yang terletak di dekat desa Kuyulu di tenggara Turki di sepanjang Jalan Raya Adıyaman-Şanlıurfa.
Situs ini terletak di jalan raya utama Romawi dari Doliche ke Samosata, yang saat ini terdiri dari dua gundukan pemukiman dan sebuah pekuburan besar yang berasal dari abad ke-3 hingga periode Bizantium.
Penggalian ini pertama kali dilakukan pada tahun 2021 dan ditemukan kumpulan Makam Batu Turus.
Makam Batu Turus adalah sejenis konstruksi makam yang diukir langsung pada batuan dasar.
Pada musim terakhir, para arkeolog telah menggali Makam Batu Turuş lainnya, namun contoh ini ditemukan memiliki dua kepala banteng berukir yang dihiasi dengan karangan bunga dan mawar di antara tanduknya.
Kepala banteng, yang dikenal sebagai Bucranium, adalah salah satu bentuk hiasan ukiran yang biasa digunakan dalam arsitektur Klasik. Di Roma Kuno, bucrania sering digunakan pada dekorasi kuil dalam tatanan arsitektur Doric, yang kemudian memengaruhi arsitektur bangunan dari periode Renaisans, Barok, dan Neoklasik.
Contoh arsitektur bucrania adalah representasi praktik memajang lembu kurban yang diberi karangan bunga, yang kepalanya dipajang di dinding candi. Seperti Makam Batu Turuş serupa, kepala banteng diukir langsung ke batuan dasar, menjaga selusin anak tangga batu yang turun ke ruang pemakaman yang memiliki tiga relung melengkung yang dikenal sebagai acrosolia.
“Kota Kuno Tharsa terdiri dari tiga kawasan arkeologi utama: Gundukan Besar, Gundukan Kecil, dan Kawasan Pemakaman. Kami memulai penggalian di area pekuburan pada tahun 2024. Kami menambahkan 2 kuburan batu lagi ke kuburan batu yang sebelumnya kami temukan. Salah satunya adalah makam batu yang kami identifikasi hari ini," jelas Wakil Direktur Museum Adıyaman, Mustafa Çelik, dikutip dari Heritage Daily, Senin (20/5).