Arkeolog Kaget Temukan Tengkorak Manusia yang Dipahat dan Bolong Bekas Dibor, Ternyata Dulu Disembah
Tengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Tengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
-
Siapa yang menemukan tengkorak kuno itu? Tengkorak manusia kuno berusia 6.500 tahun ditemukan Museum Penn, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
-
Fosil tengkorak apa yang ditemukan di Turki? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
-
Siapa yang menemukan tengkorak? Arkeolog menemukan tengkorak seorang gadis Yunani kuno yang berasal dari sekitar tahun 400 sampai 300 SM.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Kapan tengkorak ditemukan? Pada 1978, arkeolog melakukan penggalian di Gua Apidima di Semenanjung Mani, Yunani dan menemukan dua fosil penting: pecahan tengkorak dan tulang rahang.
Arkeolog Kaget Temukan Tengkorak Manusia yang Dipahat dan Bolong Bekas Dibor, Ternyata Dulu Disembah
Lebih dari 10.000 tahun yang lalu, di wilayah tenggara Anatolia, Turki, terdapat masyarakat manusia yang telah merevolusi pemahaman kita tentang kecanggihan budaya. Temuan arkeologis terbaru di situs Göbekli Tepe telah mengungkap sistem kepercayaan yang mencakup bentuk-bentuk "pemujaan tengkorak" yang sebelumnya tidak diketahui.
Sumber: Cosmos Magazine
Situs Göbekli Tepe adalah situs konstruksi megalitikum manusia tertua yang pernah ditemukan, melebihi usia Stonehenge dan piramida Mesir yang lebih awal sekitar 6.000 tahun.
Para peneliti dari Institut Arkeologi Jerman di Berlin, termasuk Julia Gresky, Juliane Haelm, dan Lee Clare, telah menemukan bukti pemujaan tengkorak di situs tersebut.
Menurut para peneliti, tengkorak-tengkorak ini menunjukkan tanda-tanda modifikasi yang disengaja.
"Kami menemukan bekas lekukan yang jelas di sepanjang bagian tengah tengkorak, serta lubang-lubang yang dibor di bagian atas," ungkap salah satu peneliti utama, Dr. Ahmad Nurul, dari Institut Arkeologi Nasional.
Para peneliti telah membuat temuan yang mengubah pandangan kita tentang praktik keagamaan dan ritual pada masa Neolitikum Pra Tembikar. Mereka menemukan tiga tengkorak manusia yang telah dimodifikasi secara signifikan di sebuah situs arkeologi.
Mereka meyakini bahwa lubang-lubang yang dibuat di bagian atas tengkorak mungkin digunakan untuk menahan tali yang mengikat tengkorak tersebut. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik keagamaan yang mungkin dilakukan oleh masyarakat pada masa Neolitikum Pra Tembikar.
"Modifikasi tengkorak manusia adalah praktik yang cukup umum di berbagai budaya di seluruh dunia, tetapi temuan ini memberikan bukti konkrit tentang praktik tersebut pada masa Neolitikum PraTembikar," tambah Dr. Nurul.
Gresky, Haelm, dan Clare menjelaskan modifikasi ini mungkin digunakan dalam upacara penguburan sekunder, menunjukkan perlakuan khusus terhadap individu tertentu di Göbekli Tepe. Mereka percaya bahwa tengkorak-tengkorak ini, yang kemungkinan diberi tanda secara khusus, dipajang atau digantung di lokasi-lokasi penting di sekitar situs sebagai penekanan terhadap status khusus individu tersebut.
Meskipun di wilayah ini pemujaan tengkorak telah terdokumentasi dalam berbagai budaya pada periode waktu yang sama, seperti di Turki dan Suriah, ukiran yang ditemukan pada tengkorak Göbekli Tepe adalah hal baru. Para peneliti yakin bahwa tanda-tanda ini tidak disebabkan oleh proses alami atau kegiatan sehari-hari, tetapi dibuat dengan sengaja oleh manusia.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas budaya manusia pada masa prasejarah dan menunjukkan bahwa kepercayaan agama dan ritual telah berkembang dengan cara yang kompleks jauh sebelum teknologi seperti pertanian atau kerajinan tembikar ditemukan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science Advances.