Bukan di Mesir, Arkeolog Temukan Piramida Berusia 3.000 Tahun di Lokasi Tak Terduga
Piramida ini tersembunyi di dalam padang rumput yang luas.
Arkeolog menemukan piramida tersembunyi di tengah padang rumput yang luas di Kazakhstan. Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan "Piramida Karazhartaz".
Dikutip dari laman The Brighter Side, Kamis (10/10), piramida ini dibangun kebudayaan Begazy-Dandibay dan memberikan wawasan terkait peradaban yang berkembang di Zaman Perunggu Akhir.
-
Dimana penemuan artefak kuno terjadi? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan harta karun langka ketika sedang membersihkan batu di ladangnya di Lubusz, Polandia.
-
Dimana piramida itu ditemukan? Ilmuwan dari Jurusan Arkeologi dan Etnologi Fakultas Sejarah di L. N. Gumilyov Eurasian National University melakukan penggalian arkeologi di monumen kompleks Kyrykungir di dekat desa Toktamys, distrik Abai, di daerah Abai.
-
Apa yang ditemukan di piramida Kazakhstan? Ulan Umitkaliyev mengungkapkan, di dalam piramida ini juga ditemukan berbagai artefak kuno di antaranya keramik, anting emas, dan perhiasan lainnya.
-
Siapa yang menemukan artefak di Kazakhstan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
-
Dimana arkeolog menemukan harta karun tersebut? Fragmen yang hilang dari Ember Bromeswell itu ditemukan di Garden Field awal pekan ini.
-
Dimana Piramida Karazhartas ditemukan? Struktur monumental yang disebut sebagai piramida Karazhartas ini ditemukan selama penggalian di sepanjang Sungai Taldy, wilayah Karaganda, Kazakhstan tengah.
Kebudayaan Begazy-Dandibay berkembang di Kazakhstan tengah selama Zaman Perunggu Akhir. Masyarakat ini bersifat semi-menetap, dengan fokus utama pada metalurgi dan peternakan. Perekonomian masyarakat ini makmur karena perdagangan logam di seluruh Eurasia, menyebabkan munculnya kelas aristokrat baru dalam budaya mereka.
Menurut sejarawan Serhan Cinar dan arkeolog Aybar Kasenali, piramida ini merupakan makam bagi kalangan aristokrat. Ekspedisi Arkeologi Sary Arka Universitas Karaganda mengungkapkan piramida ini berukuran 19 meter x 30 meter dengan tinggi 1,5 meter di puncaknya. Piramida Karazhartas mewakili struktur pemakaman terbesar yang pernah ditemukan milik elit Begazy-Dandibay.
Menurut Cinar, pembangunan piramida di tengah padang rumput mencerminkan kemajuan artistik dan spiritual masyarakat Begazy-Dandibay. Konstruksi piramida yang rumit dan penggunaan batu potong menunjukkan warisan budaya yang kaya.
Tulang Hewan Berserakan
Di tengah piramida, arkeolog menemukan struktur sarkofagus yang dikelilingi batu granit. Di dalam sarkofagus tersebut, peneliti menemukan tengkorak seorang kepala suku atau penguasa lokal, memberikan gambaran sekilas yang menarik tentang identitas individu yang dimakamkan di dalamnya.
Di salah satu ruangan di bagian atas piramida, arkeolog menemukan anak panah perunggu dan pecahan tembikar misterius. Selain itu, ditemukan tulang hewan berserakan di liang lahat, diduga kuat tempat ini juga digunakan untuk ritual.
Berdasarkan hasil analisis material organik yang ditemukan di piramida ini, peneliti mengindikasikan bangunan kuno ini berasal dari abad ke-15 sampai abad ke-14 SM.
Di sekitar piramida juga ditemukan permukiman yang disebut Kent, berada di area seluas 15 hektar. Kent memiliki karakter gerbang labirin, selokan, dan tembok benteng. Di dekat Kent, arkeolog juga menemukan altar persembahan kepada dewa.