Arkeolog Temukan Makam Rahasia di Kota Kuno Misterius, Ada 12 Kerangka Manusia Berusia 2.000 Tahun
Arkeolog juga menemukan satu kerangka manusia yang masih memegang sebuah cawan keramik.
Arkeolog menemukan makam rahasia berisi 12 kerangka manusia dan artefak yang diperkirakan berusia 2.000 tahun di kota kuno Petra, Yordania.
Makam ini ditemukan di bawah monumen yang disebut Khaznah di jantung kota kuno Petra, seperti dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/10). Penggalian dipimpin arkeolog Dr Pearce Paul Creasman, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Amerika.
-
Di mana arkeolog menemukan 24 kerangka? Menurut siaran pers, selama penggalian, '24 kerangka yang dapat diidentifikasi' ditemukan di halaman The Old Bell Hotel di sebelah Malmesbury Abbey.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Pada tahun 2018, proyek Heritage Quest diluncurkan untuk melibatkan warga dalam mengidentifikasi fitur arkeologi pada citra lidar di Belanda tengah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam Mesir Kuno? Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
-
Di mana para arkeolog menemukan makam kuno? Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, kelompok peneliti yang bekerjasama dengan para peneliti dari negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan, dan negara-negara lain (Amerika Serikat, Belgia, dan Prancis), menunjukkan bahwa para pembuat sambaqui di Galheta IV, sebuah situs arkeologi di Laguna (Santa Catarina), tidak digantikan oleh nenek moyang orang Jê Selatan, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
Tim menyelidiki Khaznah setelah bertahun-tahun menduga ada ruang bawah tanah tambahan yang tersembunyi selain dua makam yang ditemukan di bawah sisi kiri monumen pada tahun 2003. Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
Awal tahun ini, Creasman dan timnya menggunakan radar penembus tanah, sebuah metode penginderaan jarak jauh yang menggunakan gelombang radar untuk mendeteksi objek bawah tanah, untuk memeriksa apakah karakteristik fisik di sebelah kiri, tempat makam asli ditemukan, cocok dengan yang di sebelah kanan. Ditemukan persamaan yang mencolok antara kedua sisi. Namun memerlukan izin dari pemerintah Yordania untuk melakukan penggalian di bawah Khaznah tersebut.
Pada Agustus, tim mulai melakukan penggalian. Meskipun banyak makam yang ditemukan di Petra kosong atau rusak, makam yang baru digali ini berisi kerangka lengkap dan artefak yang terbuat dari perunggu, besi, dan keramik.
Cawan Keramik
Creasman mengatakan, temuan ini memberikan wawasan langka tentang kehidupan masyarakat Nabataean, pengembara Arab kuno yang kerajaan gurun pasirnya berkembang pesat selama abad keempat SM hingga 106 M.
Di antara artefak tersebut terdapat beberapa bejana, dengan satu kerangka ditemukan memegang cawan keramik yang menyerupai bentuk Cawan Suci.
Orang yang dimakamkan di tempat tersebut diduga orang-orang penting mengingat lokasi pemakaman mereka yang sangat bagus.
Adat penguburan mereka adalah salah satu misteri yang belum terpecahkan mengenai suku Nabataean.
“Raja lebih terintegrasi dengan kelas bawah dibandingkan pemimpin peradaban lain, dan masyarakat Nabataean sering digambarkan dalam literatur sebagai masyarakat yang lebih egaliter,” kata Creasman.
Sulit untuk memastikan apakah makam-makam yang baru ditemukan di bawah Khaznah ini adalah makam bangsawan karena, dari makam-makam Nabataean yang ditemukan sejauh ini, tampaknya tidak ada perbedaan yang signifikan antara makam kerajaan dan makam biasa.