Arkeolog Temukan Makam Raja Berusia 5.000 Tahun di Reruntuhan Kota Kuno, Berisi Rahang Babi Sampai Batu Giok
Ratusan artefak menarik ditemukan di dalam makam raja ini.
Arkeolog menemukan sebuah makam raja kuno yang diperkirakan berusia 5.000 tahun di reruntuhan kota Wangzhuang di Yongcheng, Provinsi Henan, China.
Menurut laporan Xinhua pada Senin, ini adalah salah satu makam terbesar dan paling kaya artefak yang pernah ditemukan dari periode kebudayaan Dawenkou (4000 SM-2600 SM), sebuah kebudayaan Zaman Neolitikum.
Di makam seluas 17 meter persegi ini juga ditemukan lebih dari 350 artefak termasuk ratusan tembikar dan batu giok, tulang rahang babi yang melambangkan kekayaan, dan ornamen gading yang dihias dengan rumit, seperti dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/10).
Menurut ahli dari Universitas Capital Normal, Zhu Guanghua, penemuan ini mengindikasikan reruntuhan Wangzhuang bukan permukiman biasa tetapi merupakan ibu kota kerajaan kuno. Reruntuhan Wangzhuang berasal dari periode Kebudayaan Dawenkou tengah dan akhir.
"Menarik untuk dicatat bahwa makam tersebut sengaja dirusak oleh pasukan musuh kuno. Hanya sejumlah kecil tulang manusia yang ditemukan di makam tersebut, tidak ada kerangka manusia lengkap yang ditemukan,” ujarnya kepada Global Times.
Ornamen Batu Giok
Sejak tahun 2023, tim arkeologi gabungan telah melakukan penggalian arkeologi di situs Wangzhuang.
Kepala tim arkeologi, Liu Haiwang, mengatakan kepada Kantor Berita Xinhua bahwa 27 dari 45 makam budaya Dawenkou yang baru-baru ini ditemukan di situs Wangzhuang pada tahun 2024 telah digali.
Makam M27 adalah yang terbesar, berukuran panjang sekitar 4,8 meter dan lebar 3,68 meter. Berbagai jenis tembikar dan lebih dari 300 ornamen batu giok termasuk di antara banyak artefak pemakaman ditemukan di ruang pemakaman, yang memiliki peti mati bagian dalam dan luar.