Gali Makam Kuno, Arkeolog Temukan Tumpukan Daun Berusia 2.200 Tahun Masih Utuh
Tumpukan Daun Berusia 2.200 Tahun Ditemukan Masih Utuh,
Arkeolog di China mengungkap temuan luar biasa.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam berusia 2000 tahun? Misteri kuburan berusia 2000 tahun yang berisi sebuah kaca dan pedang akhirnya terpecahkan.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno? Salah satu pemakaman kremasi, yang ditemukan pada pertengahan Agustus tahun ini, sangat menarik, karena para arkeolog menemukan abu manusia yang terbakar yang ditaruh di dalam bejana perunggu asal Romawi.
Gali Makam Kuno, Arkeolog Temukan Tumpukan Daun Berusia 2.200 Tahun Masih Utuh
Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
Arkeolog fokus pada penggalian makam lubang tanah vertikal utama, dan mengidentifikasinya sebagai bangunan besar yang menampung area pemakaman dengan bilik kayu.
Dilansir laman CGTN, peneliti melakukan studi terhadap artefak yang digali, memperkuat dan mengekstraksi benda-benda yang sudah rapuh seperti papan kamar, tikar bambu, dan peralatan pernis.
Analisis juga dilakukan termasuk penanggalan karbon-14, identifikasi spesies kayu, analisis inframerah prasasti, dan studi material dan manufaktur pernis dan tekstil.
Pemerintah China berjanji melanjutkan pekerjaan arkeologi, pelestarian artefak, dan penelitian interdisipliner di Wuwangdun, yang bertujuan untuk menjelaskan ritual Chu Periode Negara-Negara Berperang akhir, keahlian, dan pencapaian budaya yang berlangsung dari tahun 475 SM hingga 221 SM.
Seiring berjalannya waktu, arkeolog menemukan artefak yang mengambang di permukaan air pada ruang makam yang diberi nama "I Timur". Setelah diperiksa lebih lanjut di laboratorium, mereka menemukan sekumpulan daun yang menumpuk.
Preserved leaves found in 2,200-year-old Chu State tomb in east China. For more: https://t.co/u7vfYKfpka pic.twitter.com/XuhtnYbxjp
— CGTN (@CGTNOfficial) April 21, 2024
“Daunnya sebagian besar bertumpuk. Meski tidak banyak lumpur, kondisi pengawetannya saat ini kurang ideal. Daunnya menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang signifikan, namun beberapa urat daun masih terlihat.
Kita mungkin perlu bekerja sama dengan arkeolog untuk mengupasnya dengan hati-hati. mereka dipisahkan lapis demi lapis,” kata Zhang Zhiguo, peneliti di Pusat Arkeologi Nasional yang memimpin proyek penggalian arkeologi Wuwangdun.
Karena kondisi daun yang rapuh, para arkeolog dengan cermat memantau kelembapan dan keutuhannya.
“Setelah ekstraksi, kami akan melakukan identifikasi dan analisis kuantitatif, termasuk menentukan jumlah daun di Chamber East I dan jumlah inti daun,” kata Zhang.
Arkeolog berspekulasi daun-daun ini mungkin ada hubungannya dengan buah-buahan yang ditemukan di ruang makam yang sama.