Arkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Arkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Ada lebih dari 10.000 lembaran bambu yang ditemukan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Arkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Ribuan lembaran tipis bambu (berbentuk persegi panjang yang digulung dan diikat menjadi satu buku) ditemukan di situs arkeologi Hebosuo, Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya.
Institut Relik Kebudayaan dan Arkeologi Yunnan mengumumkan, ada lebih dari 10.000 lembaran bambu dan kayu kuno yang disebut jiandu, ditemukan di Situs Hebosuo yang berusia lebih dari 2000 tahun.
Sebelum kertas ditemukan dan digunakan secara ekstensif untuk menulis, orang China menggunakan lembaran bambu atau kayu yang diikat jadi satu seperti buku. Lembaran-lembaran ini kemudian digulung.
Dikutip dari laman Arkeonews, sekitar 2000 atau 1300 dari lembaran ini berasal dari Dinasti Han (202 SM-220 M), sedangkan 837 merupakan cetakan tersegel.
Lembaran bambu ini seringkali berisi karya sastra dan buku tentang pertanian dan pengobatan, tapi dalam temuan terbaru ini, sebagian besar merupakan catatan pemerintahan.
Catatan tersegel sangat penting karena termasuk segel resmi dari 20 dari 24 kabupaten yang diperintah oleh kerajaan Dian kuno, budaya pemukiman berbasis pertanian non-Han dan pekerja logam yang sangat canggih yang berpusat di Yunnan modern. Kaisar Wu dari Han menganeksasi kerajaan tersebut pada tahun 109 SM.
Beberapa lembaran berisi daftar nama 12 daerah termasuk "Dian Chi" dan "Jian Ling", yang pernah menjadi bagian Prefektur Yizhou, yang didirikan Kaisar Wu dari Dinasti Han (206 SM-220 M). Wu mendirikan daerah itu setelah mengalahkan Kerajaan Dian, yang didirikan kelompok etnis kuno yang berada di perbatasan barat daya Provinsi Yunnan.
Sejarawan China, Tao Zhongjun mengatakan kepada Global Times, ditemukan juga karakter atau tulisan "hakim daerah,” dan “Dian Cheng" (perdana menteri pemerintahan Dian).
Menurutnya informasi itu menunjukkan sistem pemerintahan sosial yang dirancang dengan baik digunakan untuk memerintahkan wilayah perbatasan barat daya.
Ketua arkeolog proyek Hebosuo, Jiang Zhilong mengatakan, judul "Dian Cheng" dalam lembaran bambu itu mengungkapkan peran politik khusus yang dibentuk pemerintah kaisar Han di daerah barat daya.
"Penemuan ini adalah bukti yang menunjukkan China merupakan negara persatuan yang terdiri dari kebudayaan multi etnis," jelas Jiang.
Ajaran-ajaran Konfusius juga ditemukan dalam lembaran bambu, termasuk dokumen pengadilan, sistem transportasi, dan hubungan etnis.