Dikira Potongan Kayu Biasa, Ternyata Peneliti Temukan Tabel Perkalian Berusia 1.300 Tahun
Penggalian di sekitar istana kuno di Jepang menemukan potongan kayu yang ternyata tabel perkalian tertua di negara itu.
Sepotong kayu yang ditemukan di reruntuhan Istana Fujiwara di Prefektur Nara, Jepang ternyata merupakan bagian dari tabel perkalian tertua di Negeri Sakura yang berasal dari sekitar 1300 tahun lalu.
Situs Istana Fujiwara merupakan sisa-sisa ibu kota kuno yang terletak di sekitar Takadono-chō dan Daigo-chō di kota Kashihara, dan menurut kronik Nihon Shoki, pemindahan ke Fujiwara-kyo dari Istana Asuka dilakukan pada tahun 694, dan digunakan hingga ibu kota dipindahkan ke Nara pada tahun 710.
-
Bagaimana rumus perkalian tertua itu ditulis? Sebelum kertas umum digunakan, gulungan bambu dan kayu berfungsi sebagai media utama untuk menulis dokumen di China.
-
Kapan rumus perkalian tertua itu dibuat? Galian makam di Qinjiazui mengungkapkan gulungan bambu yang berasal dari periode Negara Berperang, yang terjadi sekitar 475 SM - 221 SM.
-
Dimana rumus perkalian tertua ditemukan? Penemuan ini dilakukan di Kota Jingzhou, Provinsi Hubei, China.
-
Apa temuan rumus perkalian tertua di China? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
-
Siapa yang menemukan kayu tertua? Larry Barham, arkeolog dari Universitas Liverpool di Inggris dan penulis utama studi dalam penelitian ini mengatakan kepada AFP bahwa struktur ini merupakan 'penemuan kebetulan' pada tahun 2019 saat penggalian di lokasi yang terletak di tepi Sungai Kalambo atas air terjun setinggi 235 meter.
-
Kapan kayu tertua itu ditemukan? Dalam jurnal Nature yang terbit pada 20 september 2023, kayu kuno itu disebut bukti penggunaan kayu terawal dalam sebuah konstruksi bangunan.
Ibu kota pertama di Jepang yang dibangun menggunakan model China adalah Fujiwara.
Dilansir Arkeonews, penemuan ini diumumkan pada 4 September oleh Institut Penelitian Nasional Nara untuk Properti Budaya.
Sepotong kayu tersebut digali pada tahun 2001 dari tempat yang diyakini sebagai lokasi "kantor penjaga Emon-fu" di dalam pemerintahan pusat Fujiwara-kyo, ibu kota kuno Jepang.
Potongan berukuran 16,2 sentimeter kali 1,2 cm itu tampaknya merupakan bagian dari tabel perkalian yang lebih besar yang berasal dari akhir abad ketujuh hingga awal abad kedelapan.
Berukuran panjang 33 sentimeter
Diyakini potongan kayu itu digunakan di kantor-kantor pemerintah dan tempat-tempat lain pada saat itu, dan diyakini sebagai salah satu tablet kayu tertua di Jepang yang berisi daftar praktis tabel perkalian.
Tablet kayu tersebut jika dilihat di bawah sinar inframerah, menunjukkan tulisan seperti:
9 x 9 = 81
4 x 9 = 36
6 x 8 = 48
Menurut peneliti, semuanya ditulis dalam huruf Kanji atau karakter China.
Bagan itu dimulai dengan tabel perkalian sembilan, dengan lima persamaan yang ditulis secara horizontal dalam satu baris.
Selama tahap awal penelitian, hanya sebagian dari tabel perkalian yang terbaca. Karena karakter-karakter tersebut tampak tidak teratur, tim peneliti sebelumnya menggolongkannya sebagai tabel latihan seseorang.
"Jika tabel perkalian itu utuh, lempengan kayu itu akan berukuran panjang 33 sentimeter dengan semua persamaan yang ditulis,” kata Kuniya Kuwata, Kepala Peneliti di Institut Penelitian Nasional Nara untuk Properti Budaya.
“Awalnya saya mengira tabel perkalian Jepang hanya memiliki 2 hingga 3 persamaan per baris, jadi saya benar-benar terkejut menemukan tabel dengan begitu banyak persamaan, mirip dengan yang ada di China dan Korea,” tambah Kuwata.
Menghitung hari kerja
Sementara tabel yang sebelumnya ditemukan di Jepang terdiri dari dua hingga tiga baris, gaya lima baris ini tampaknya cocok dengan gaya Dinasti Qin dan Han di China, yang berlangsung dari sekitar abad ketiga SM hingga abad ketiga Masehi.
Namun, meskipun penggunaan karakter tertulis dalam tabel perkalian dikonfirmasi oleh artefak yang berasal dari akhir abad ke-7, para peneliti tidak mengesampingkan kemungkinan tabel tersebut dibuat selama Periode Kofun, yang berlangsung dari sekitar pertengahan abad ketiga hingga ketujuh. Mereka juga menduga tabel itu digunakan untuk mendesain gundukan pemakaman terkenal yang terkait dengan periode tersebut.
Tabel itu diyakini telah digunakan oleh kantor “Emon-fu”, yang bertanggung jawab atas keamanan dan tugas administratif lainnya, kemungkinan untuk menghitung hari kerja pejabat atau angka terkait pajak.
Temuan tim tersebut dipublikasikan dalam Buletin Tahunan 2024 milik Institut Penelitian Nasional Nara.