Ilmuwan Temukan Fakta Baru Perilaku Kuda yang Tidak Disadari Manusia
Penelitian ini menganalisis respons kuda terhadap permainan berbasis hadiah.
Penelitian terbaru yang dilakukan Nottingham Trent University membuat wawasan baru tentang kuda. Mengutip The Guardian, Selasa (13/8), kuda memiliki kemampuan untuk berpikir dan merencanakan ke depan, yang jauh lebih cerdas daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian ini menganalisis respons kuda terhadap permainan berbasis hadiah, dan menemukan bahwa kuda-kuda tersebut dengan cerdik menyesuaikan pendekatan mereka untuk mendapatkan makanan dengan usaha yang paling sedikit.
-
Bagaimana para peneliti meneliti kemampuan 'terbang' Kuda Nil? Asal tahu saja, kuda nil dapat mencapai kecepatan hingga 30 km/jam (18,6 mph). Dengan demikian dalam penelitian itu ditemukan bahwa kuda nil dapat mengangkat keempat kakinya dari tanah secara bersamaan hingga 15 persen dari terbangnya.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang dilakukan Kuda Laut Jantan? Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong telur di bagian ventral, atau bagian depan ekornya. Saat kawin, kuda laut betina menyimpan hingga 1.500 telur di dalam kantung jantan. Kuda laut jantan membawa telur-telur tersebut selama 9 sampai 45 hari sampai kuda laut muncul dan berkembang sempurna, namun masih sangat kecil.
-
Bagaimana ilmuwan memprediksi kepunahan kuda? 'Jika jumlah kuda berkurang dalam rasio yang sama seperti dalam 10 atau 20 tahun terakhir, mungkin akan lebih mudah untuk mengetahui kapan kuda terakhir akan menyerahkan kandangnya ke mobil dan berpindah ke ruangan itu... Namun penurunan jumlah kuda populasinya mungkin tidak berkurang dalam deret aritmatika, dan kita mungkin masih menemukan kuda di peternakan dekat Washington seperti sekarang kita menemukan kalkun putih, hand churn, sapi muley, sapu perapian, atau sesuatu yang aneh dan langka.'
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang 'terbang' Kuda Nil? John Hutchinson, seorang profesor biomekanik evolusioner yang memimpin penelitian ini menggambarkan betapa hal itu 'sesederhana yang dapat diperoleh dari penelitian biomekanik' namun mencatat kesulitan mempelajari kuda nil untuk analisis ini.
"Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa kuda hanya merespons rangsangan pada saat itu, tanpa secara proaktif melihat ke depan, memikirkan tindakan mereka, atau merencanakan langkah selanjutnya. Namun, studi kami menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran akan konsekuensi dan hasil dari tindakan mereka," kata peneliti utama, Louise Evans.
Ada tiga tahap yang dilakukan dalam penelitian ini, melibatkan 20 kuda yang awalnya diberi hadiah hanya dengan menyentuh selembar kartu dengan hidung mereka. Pada tahap kedua, para peneliti mulai menyalakan "lampu berhenti".
Kuda hanya mendapatkan makanan jika mereka menyentuh kartu saat lampu berhenti dimatikan. Awalnya, kuda-kuda tersebut mengabaikan lampu dan terus menyentuh kartu tanpa pandang bulu, terlepas dari apakah lampu tersebut menyala atau tidak.
Namun, pada tahap ketiga, ketika para peneliti memperkenalkan hukuman berupa jeda 10 detik bagi kuda yang menyentuh kartu saat lampu berhenti menyala—di mana mereka tidak bisa bermain sama sekali—terjadi penurunan kesalahan yang signifikan oleh semua kuda. Kuda-kuda tersebut mulai menyentuh kartu dengan benar hanya pada waktu yang tepat untuk mendapatkan hadiah.
"Itu cukup bagi kuda untuk berpikir: 'Oke, mari kita bermain sesuai aturan," kata Evans.
Perubahan strategi secara instan ini menunjukkan bahwa kuda memiliki tingkat pemikiran kognitif yang lebih tinggi daripada yang sebelumnya dianggap mungkin. Ini menunjukkan bahwa, alih-alih gagal memahami aturan permainan, kuda sebenarnya telah memahami aturan sejak awal, namun secara cerdik tidak melihat perlunya memperhatikannya pada tahap kedua.
Evans berharap studi terobosan ini, yang akan diterbitkan dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science akan membantu meningkatkan kesejahteraan kuda.