Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
Penemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan
Arkeolog di Jepang membuat penemuan mengejutkan dengan menggali lebih dari 100 cermin perunggu kuno di Gua Pemakaman Sakurai Chausuyama di Sakurai, Prefektur Nara.
Arkeolog Temukan 100 Cermin Perunggu di Gundukan Makam Jepang, Ada Gambar Dukun dari Abad ke-3 Masehi
Menariknya, penemuan ini mengindikasikan penghuni makam tersebut memiliki kekuatan besar dan mungkin memiliki status kerajaan, kata para arkeolog.
Dalam temuan tersebut, terdapat serangkaian cermin, termasuk apa yang dikenal sebagai “cermin Himiko” yang memiliki tepi segitiga dan dihiasi dengan gambar dewa dan hewan, menurut Institut Arkeologi Kashihara yang dikelola prefektur di sini.
-
Apa itu artefak kuno yang ditemukan di Jepang? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang. Artefak kuno ini ditemukan di reruntuhan bangunan yang memiliki keterkaitan dengan Pengepungan Odawara pada tahun 1590 yang dijalankan oleh panglima perang Toyotomi Hideyoshi sebagai prototipe senjata ninja.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Apa yang ditemukan di penggalian arkeologi Jepang? Peneliti menemukan lebih dari 100.000 koin kuno dalam penggalian arkeologi di situs Sosha Village East 03 di Kota Maebashi, Jepang.
-
Apa yang ditemukan di kuburan zaman perunggu? Penemuan terbaru berasal dari penggalian kuburan zaman perunggu di Nakhchivan, Azerbaijan, di mana wanita yang dimakamkan ditemukan bersama senjata-senjata seperti panah tajam, belati perunggu, gada, serta perhiasan.
Himiko dikenal sebagai ratu dukun, belum menikah, dan tinggal di sebuah benteng di mana Ia dilayani oleh 1.000 wanita. Menurut beberapa sumber, Himiko memerintah daerah yang disebut sebagai Yamatai, lokasi yang masih dalam perselisihan.
Dia adalah seorang penguasa wanita kerajaan Yamatai-koku, diyakini telah menerima 100 cermin dari dinasti Wei pada tahun itu. Anehnya, Himiko hilang dari catatan sejarah Jepang dan justru sempat muncul dalam sejarah China.
Pecahan cermin yang ditemukan di gundukan pemakaman Sakurai Chausuyama ditampilkan di atas gambar cermin berbingkai segitiga dengan dewa dan hewan yang ditemukan dari gundukan tanah kuburan lain pada 7 September lalu di Institut Arkeologi Kashihara, Prefektur Nara.
Ketika cermin ditumpangkan, jelas artefak ini memiliki bentuk dan pola yang identik.
Beberapa potongan cermin bahkan dibuat dalam cetakan yang sama dengan cermin Sankakubuchi Shinjukyo, yang memiliki ukiran berjudul Seishi Gannen (dalam bacaan Jepang), yang merujuk pada periode pertama dinasti Wei China, yang berarti tahun pertama era Seishi atau sekitar tahun 240 Masehi.
Selama bertahun-tahun, penggalian di gundukan pemakaman Sakurai Chausuyama telah mengungkap sekitar 385 fragmen cermin perunggu.
"Temuan ini menunjukkan kekuatan pusat kerajaan lebih kuat daripada yang mungkin pernah kita bayangkan," ujar Shinya Fukunaga, seorang profesor arkeologi dari Universitas Osaka sekaligus seorang ahli cermin perunggu. "Ini bisa mengubah pemahaman kita tentang struktur politik Negara Yamato."
Hasil penelitian ini akan dipresentasikan dalam sebuah acara di Tokyo pada 8 Oktober mendatang.
Gua Pemakaman Sakurai Chausuyama atau yang dikenal sebagai Tobi Chausuyama-kofun Tumulus, adalah sebuah gundukan besar berbentuk lubang kunci yang dibangun pada awal periode Kofun (250 M-552 M). Lokasinya berada di Kota Sakurai, Prefektur Nara, dan merupakan salah satu situs bersejarah yang diakui oleh pemerintah pusat.