Ini Kayu Pertama yang Digunakan Manusia Saat Bangun Rumah, Berusia Hampir 500.000 Tahun
Temuan ini juga membantah keyakinan awal bahwa masyarakat Zaman Batu hidup nomaden.
Ini Kayu Pertama yang Digunakan Manusia Saat Bangun Rumah, Berusia Hampir 500.000 Tahun
Ini Kayu Pertama yang Digunakan Manusia Saat Bangun Rumah, Berusia Hampir 500.000 Tahun
Sebuah struktur kayu kuno berusia 476.000 tahun ditemukan di Air Terjun Kalambo, Zambia. Dalam jurnal Nature yang terbit pada 20 september 2023, kayu kuno itu disebut bukti penggunaan kayu terawal dalam sebuah konstruksi bangunan.
Sumber: Arkeonews
-
Kapan manusia purba tinggal di wilayah ini? Temuan di lereng timur gua memberikan informasi yang lebih tepat bagi para peneliti dalam hal ekskavasi, membawa mereka kembali ke 86.000 tahun yang lalu.
-
Kapan rumah kuno dibangun? Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.
-
Kapan kerajinan kayu di Zambia dibuat? Analisis IRSL mengungkapkan bahwa struktur kayu di Air Terjun Kalambo dibuat sekitar 476.000 tahun lalu, pada masa Pleistosen Tengah, sebuah era penting dalam evolusi manusia awal.
-
Apa yang ada di Bumi zaman purba? Contohnya jika ingin mengetahui wilayah Jakarta pada periode 170 tahun, maka akan ada penjelasan peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut yaitu pada masa kedatangan binatang purba seperti Dinosaurus dan satwa burung, serta kehidupan di Bumi yang pada saat itu masih dalam keadaan hangat juga dikelilingi oleh lautan.
-
Kapan jejak kaki manusia purba ditemukan? Sebenarnya, dari jejak kaki tersebut tidak ditemukan tanggal pastimya, namun berdasarkan batu-batu dan endapan lainnya para peneliti meyakini jejak tersebut berusia sekitar 79.000 tahun hingga 148.000 tahun.
-
Di mana kerajinan kayu purba ditemukan? Penemuan terbaru di Air Terjun Kalambo, Zambia, memperkenalkan kita pada hominin awal dengan keterampilan tak terduga dalam pengerjaan kayu, jauh sebelum munculnya Homo sapiens.
Foto: Larry Barham/Universitas Liverpool
Temuan ini merupakan bukti tertua yang diketahui bahwa manusia dengan sengaja membentuk dua batang kayu agar cocok satu dengan lainnnya. Para ahli meyakini bahwa batang-batang kayu kuno tersebut mungkin digunakan untuk membangun platform tinggi, jalur atau pondasi untuk tempat tinggal yang dibangun di dataran banjir yang terkadang membasahi wilayah tersebut.
Sumber: Arkeonews
Selain itu, para peneliti juga menyatakan bahwa penemuan ini membantah keyakinan tentang manusia Zaman Batu yang disebut kelompok nomaden. Air Terjun Kalambo akan memberi mereka sumber air yang konstan serta hutan di area sekitar mereka menyediakan cukup kayu untuk membantu membuat struktur yang lebih permanen atau semi-permanen.
Sumber: Arkeonews
"Mereka mengubah lingkungannya untuk memudahkan hidup, bahkan jika hanya dengan membuat platform untuk duduk di tepi sungai untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari mereka. Orang-orang ini lebih mirip dengan kita daripada yang kita kira," kata Barham.
Foto: Larry Barham/Universitas Liverpool
Air Terjun Kalambo merupakan air terjun setinggi 235 meter yang terletak di perbatasan Zambia dan Tanzania. Air Terjun ini merupakan air terjun terpanjang kedua di benua Afrika tanpa gangguan.Penemuan di air terjun ini memperluas pemahaman ilmuwan terkait kemampuan teknis hominin awal dalam membentuk batang pohon menjadi struktur gulungan besar. Struktur sendiri berasal dari sebelum adanya evolusi Homo sapiens dengan potensi berumur lebih dari 120.000 tahun.
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek Akar Mendalam Kemanusiaan dari sebuah tim peneliti internasional antardisiplin yang menyelidiki terkait teknologi manusia berkembang pada Zaman Batu.
Sumber: Arkeonews