Fosil Jejak Kaki Manusia Purba Berusia 115.000 Tahun di Saudi Dikelilingi Ratusan Jejak Binatang
Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki manusia purba yang terawetkan dengan baik di kubangan lumpur.
Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki manusia purba di Gurun Nefud, Arab Saudi bagian utara. Jejak kaki tersebut diperkirakan berasal dari 115.000 tahun lalu.
Jejak kaki itu dikelilingi ratusan jejak kaki hewan prasejarah. Banyak fosil dan artefak yang ditemukan secara tak terduga berasal dari dasar danau di Arab Saudi utara.
-
Dimana fosil jejak kaki ditemukan? Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Lower Saxony, daerah di sebelah barat laut Jerman.
-
Di mana jejak kaki manusia tertua ditemukan? Peneliti menemukan jejak kaki manusia purba di pantai di Maroko.
-
Dimana jejak kaki manusia purba ditemukan? Baru-baru ini para peneliti menemukan puluhan jejak kaki di sebuah situs arkeologi Koobi Fora, sebuah cekungan kuno di Kenya yang menunjukkan dua spesies manusia purba hidup di lanskap dan waktu yang sama.
-
Dimana jejak kaki pra-manusia tertua ditemukan? Jejak kaki makhluk pra-manusia tertua di dunia ditemukan di pulau Kreta, Mediterania.
Sebuah kubangan lumpur prasejarah yang terpelihara secara unik dapat menyimpan jejak kaki manusia tertua di Jazirah Arab, kata ilmuwan.
Para ahli juga menemukan seekor nodosaurus lapis baja dalam kondisi yang sangat baik karena terbungkus lumpur dan dinginnya dasar laut.
Jalan raya prasejarah
Para ahli memperkirakan cekungan sedimen yang membentuk Danau Alathar saat ini merupakan bagian dari jalan raya prasejarah yang menarik semua hewan besar ke area tersebut.
Wilayah itu membentuk koridor yang dipenuhi oleh area istirahat air tawar yang dapat dilalui makhluk hidup saat sedang bermigrasi mengikuti cuaca atau perubahan iklim.
Dalam hal ini, ilmuwan menemukan sangat sedikit faktor lain yang menyertai perjalanan manusia prasejarah tersebut, seperti bekas pisau atau perkakas pada tulang hewan yang menunjukkan perburuan.
"Kurangnya bukti arkeologi menunjukkan danau Alathar hanya dikunjungi sebentar oleh manusia," simpul para ilmuwan, seperti dikutip dari laman Popular Mechanism, Selasa (31/12).
"Temuan ini menunjukkan penggunaan tepi danau sementara oleh manusia selama periode kering pada masa interglasial terakhir kemungkinan besar terkait dengan kebutuhan akan air minum."
Para ahli menduga jejak kaki itu milik Homo sapiens yang tengah dalam perjalanan melintasi tempat beriklim sedang pada zaman es. Hal itu juga menjelaskan mengapa jejak mereka tidak ditemukan oleh kelompok lain kecuali oleh ratusan binatang.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti