Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Tinggal di Saluran Aliran Lava Gunung Berapi
Temuan manusia purba ini menjadi bukti sekaligus cara baru bagi manusia yang ingin tinggal di luar planet Bumi.
Dahulu kala, nenek moyang manusia akan melakukan segalanya untuk mencari perlindungan. Bahkan tak jarang justru membahayakan nyawanya. Sebagai contoh saat mereka di gurun pasir Arab Saudi.
Mereka mencari perlindungan dari panas terik dengan menetap di sisa-sisa aktivitas gunung berapi di bawah tanah. Hal ini seperti dikutip dari Futurism & New Scientist, Senin (5/8).
-
Dimana manusia purba tinggal? Dari bukti arkeologis yang ditemukan, gua yang mereka huni dijadikan tempat tinggal dan pemakaman.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Kapan manusia purba tinggal di wilayah ini? Temuan di lereng timur gua memberikan informasi yang lebih tepat bagi para peneliti dalam hal ekskavasi, membawa mereka kembali ke 86.000 tahun yang lalu.
-
Di mana jejak kehidupan manusia purba ditemukan? Para arkeolog menemukan jejak kehidupan manusia berusia 86.000 tahun di Gua İnkaya Çanakkale, Turki.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
Sebagaimana dirinci dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa tempat tinggal manusia di dalam tabung lava atau saluran aliran lava, tempat batuan cair yang pernah menembus bumi.
Langkah ini menurut jurnal tersebut bisa dilakukan untuk astronot membangun pangkalan di dalam struktur serupa di Bulan dan Mars. Tabung lava sepanjang hampir satu mil, yang dikenal sebagai Umm Jirsan, adalah yang pertama digali di negara tersebut.
Penggalian itu, pertama, menghasilkan bukti kuat tentang manusia yang hidup di fitur bawah tanah di Semenanjung Arab. Di dalam bagian dalamnya yang terjal, para peneliti menemukan sisa-sisa hewan dan tulang manusia, serta peralatan batu yang berasal dari setidaknya 7.000 tahun yang lalu.
“Ini benar-benar bukti nyata pertama adanya manusia yang menghuni gua-gua ini,” kata rekan penulis studi Mathew Stewart, ahli paleontologi dari Griffith University, Australia.
Tidak sulit untuk memahami apa yang membuat tabung lava menjadi tempat yang menarik, meskipun kedalamannya yang gelap dan menyeramkan.
"Ketika Anda berada di dalam tabung lava, suhunya jauh lebih dingin. Tempat ini sangat terlindung dan akan menjadi tempat perlindungan yang bagus," kata Stewart kepada New Scientist.
Sayangnya, para arkeolog menghadapi kesulitan terhadap panasnya cuaca. Dikombinasikan dengan iklim kering dan gersang serta angin kencang, gurun menjadikan lingkungan buruk dalam melestarikan bahan organik. Sulit untuk mendokumentasikan secara akurat bagaimana manusia neolitik bermigrasi dan menetap di seluruh semenanjung Arab.
Umm Jirsan menyimpan lebih banyak rahasia lagi. Selain tulang manusia, para peneliti juga menemukan tulang hewan yang kemungkinan besar dibawa ke sana oleh manusia. Kemudian ada pecahan batuan vulkanik yang sangat tajam bersama dengan pecahan tembikar.
Baik menetap secara permanen atau tidak, Umm Jirsan tidak diragukan lagi merupakan sumber perlindungan penting bagi para pengembara dan pelancong pada masa itu. Jika beruntung, hal ini juga akan mewakili lompatan dalam pemahaman tentang sejarah kuno wilayah tersebut.