Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
Berbagai macam artefak dan tulang hewan ditemukan di situs ini.
Berbagai macam artefak dan tulang hewan ditemukan di situs ini.
Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
-
Apa yang ditemukan di Arab Saudi? Di sebuah oasis di Arab Saudi, ditemukan sebuah kota berbenteng berusia 4.000 tahun yang selama ini tersembunyi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs pemukiman kuno? Para arkeolog menemukan sekitar seratus biji-bijian sereal yang bertunas di Archondiko, rumah seorang Archon atau penguasa di zaman kuno.
-
Dimana tempat tinggal Zaman Batu itu ditemukan? Tim arkeolog di Spanyol utara menemukan salah satu 'tempat tinggal Paleolitikum yang paling terpelihara di dunia'.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Zaman Batu? Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
Para arkeolog menggali delapan “lingkaran batu tegak” kuno di Arab Saudi berusia 7.000 tahun. Ribuan tahun lalu, lingkaran batu ini berfungsi sebagai rumah.
Delapan dari 345 lingkaran batu yang diidentifikasi melalui survei udara di ladang lava Harrat 'Uwayrid di Arab Saudi telah dianalisis oleh para peneliti dari Universitas Western Australia dan Universitas Sydney, yang menyatakan bahwa struktur tersebut mungkin beratap dan berfungsi sebagai tempat tinggal.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Levant oleh tim peneliti yang dipimpin arkeolog Jane McMahon dari Universitas Sydney. Studi ini meneliti 431 lingkaran batu berdiri di berbagai situs di Harrat Uwayrid di Al-Ula, di mana 52 lingkaran baru sedang disuveri lapangan dan 11 lingkaran sedang digali, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (16/7).
Studi ini, yang diawasi oleh Komisi Kerajaan untuk Al-Ula (RCU), mengungkapkan bahwa penduduk di wilayah tersebut lebih stabil dan maju dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.
Lingkaran tersebut berumur sekitar 7.000 tahun
dan memiliki sisa-sisa dinding batu dan setidaknya satu pintu mas
Tempat tinggal ini terdiri dari lempengan batu yang didirikan secara vertikal dengan diameter berkisar antara empat hingga delapan meter. Lingkar luarnya mempunyai dua baris lempengan batu, kemungkinan besar digunakan sebagai fondasi tiang kayu, kemungkinan terbuat dari Akasia, yang menopang atap.
Sebuah lempengan tengah di dalam lingkaran batu ini menopang kolom kayu utama. Fitur arsitektur ini menunjukkan pemahaman yang canggih tentang distribusi berat dan dukungan struktural di antara penduduk kuno. Peralatan dan tulang hewan yang ditemukan di situs-situs ini menunjukkan langit-langit rumah mungkin terbuat dari kulit binatang.
Selama penggalian, para arkeolog menemukan sisa-sisa banyak perkakas batu yang terbuat dari basal. Selain itu, penggalian juga menemukan peralatan yang terkait dengan peternakan, termasuk peralatan untuk mencukur wol dan menyembelih domba.
“Bangunan ini – yang kami anggap lebih sebagai tempat berlindung dibandingkan ‘rumah’ – digunakan untuk segala aktivitas. Di dalamnya, kami menemukan bukti pembuatan peralatan batu, memasak, dan makan, serta peralatan yang hilang dan rusak yang digunakan untuk mengolah kulit hewan,” kata Jane McMahon dari Universitas Sydney.
Tim menyimpulkan bahwa banyak, jika tidak semua, lingkaran batu yang berdiri juga merupakan bangunan rumah tangga berdasarkan artefak yang ditemukan di dalamnya dan kemiripan lingkaran tersebut dengan rumah kuno yang digali di Yordania.
Di antara temuan tersebut juga terdapat berbagai jenis kerang yang semuanya berasal dari Laut Merah yang terletak sekitar 120 kilometer ke arah barat. Artefak lainnya termasuk ornamen dan gelang dari batu pasir dan batu kapur, serta sepotong kapur batu pasir merah, yang mungkin digunakan untuk menggambar.
McMahon menyampaikan, penduduk awal ini bukan hanya sekedar penggembala tetapi memiliki arsitektur yang canggih, hewan peliharaan, ornamen, dekorasi, dan berbagai peralatan. Jumlah dan ukuran lingkaran batu menunjukkan populasi yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Tim peneliti terdiri dari para ahli dari Universitas King Saud, warga lokal Al-Ula seperti Youssef Al-Balawi yang memberikan wawasan etnografi dan budaya, serta mahasiswa dari Universitas Hail di Arab Saudi.