25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China
Total berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.
Total berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.
-
Apa yang ditemukan di Arab Saudi? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
-
Apa saja artefak yang ditemukan? Sebagian besar artefak yang mudah rusak terbuat dari kayu, termasuk wadah kulit pohon betula, batang proyektil, dan tongkat jalan. Artefak lainnya dibuat dengan menggunakan tulang hewan termasuk sepatu bot kulit yang dijahit dan alat-alat tulang dan tanduk yang diukir.
-
Di mana artefak tersebut ditemukan? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul.
-
Dimana artefak ditemukan? Keduanya menemukan ketiga barang antik itu saat menjelajahi ruang ventilasi udara yang mengarah dari Kamar Ratu, yang terletak di dalam Piramida Agung - juga dikenal sebagai Piramida Khufu.
25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China
Sebanyak 25.000 artefak berasal dari masa awal Islam atau sekitar abad ke-7 dan ke-8 Masehi ditemukan di Jeddah, Arab Saudi. Ribuan benda bersejarah ini ditemukan melalui Program Distrik Bersejarah Jeddah, bekerja sama dengan Komisi Warisan.
Program dimulai sejak Januari 2020, di mana dilakukan sejumlah penelitian eksplorasi dan survei geofisika.
Sumber: Riyadh Daily
Tujuan program ini adalah untuk mengungkap sejarah di empat lokasi penting yaitu Masjid Utsman bin Affan, Al Shona, bagian dari Tembok Utara, dan Al-Kidwah.
Penemuan arkeologis ini diumumkan sebagai bagian dari Historic Jeddah Revival Project yang diinisiasi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. Tujuan proyek ini adalah melestarikan situs-situs kepurbakalaan dan arkeologi di negara kerajaan tersebut serta mempromosikan Jeddah yang bersejarah sebagai destinasi budaya dan wisata, sesuai Visi Saudi 2030.
Menurut rilis Program Distrik Bersejarah Jeddah, survei arkeologi dan penggalian pada November 2020 menemukan sejumlah artefak penting seperti 11.405 pecahan tembikar seberat hampir 3 ton atau 293 kilogram, 11.360 tulang hewan seberat 107 kilogram, 1.730 pecahan cangkang seberat 32 kilogram, 685 material bangunan seberat 87 kilogram, 187 artefak kaca seberat 5 kilogram, dan 71 artefak logam seberat 7 kilogram. Secara keseluruhan, total berat dari temuan ini mencapai 531 kilogram.
Penyelidikan arkeologis di Masjid Utsman bin Affan menemukan artefak berasal dari abad kedua Hijriah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi.
Temuan di masjid Utsman bin Affan mencakup periode sejarah yang berbeda, khususnya, pilar kayu hitam yang ditemukan di dekat Mihrab, dianalisis dan ditelusuri kembali ke Pulau Ceylon (sekarang Sri Lanka) di Samudra Hindia, yang menyoroti hubungan perdagangan luas di Jeddah yang bersejarah.
Di situs yang sama ditemukan juga sejumlah bejana keramik dan pecahannya, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa bejana dibuat di Provinsi Jiangxi, China dan berasal dari abad ke-16 sampai 19 Masehi, sedangkan pecahan tembikar yang lebih dua berasal dari era kekhalifahan Abbasiyah.
Di situs arkeologi Al-Shona, berasal dari abad ke-19 Masehi, ditemukan pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan China, berasal dari abad ke-19 dan ke-20 Masehi. Penggalian di Al-Kidwah atau Babul Makkah (Gerbang Makkah) menemukan bagian Parit Timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-18 Masehi.
Batu nisan dari batu Mangabi, marmer, dan granit ditemukan di sejumlah lokasi berbeda di Jeddah.
Batu nisan ini berisi prasasti bertuliskan nama, epitaf, dan ayat-ayat Alquran, berasal dari abad kedua dan ketiga Hijriah atau abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Saat ini para ahli sedang meneliti batu nisan-batu nisan tersebut.
Penelitian arkeologis di empat situs bersejarah tersebut mencakup penggalian, analisis radiokarbon, analisis tanah, survei geofisika, dan pengujian ilmiah artefak. Sampel kayu dari 52 bangunan dikirim ke laboratorium internasional untuk diidentifikasi dan ditentukan asal tahunnya.
Selain itu, penelitian arsip internasional yang ekstensif menghasilkan koleksi lebih dari 984 dokumen sejarah, termasuk peta dan gambar Jeddah yang bersejarah. Dokumen ini tengah dikaji secara mendalam.
Program Distrik Bersejarah Jeddah dan Komisi Warisan berkolaborasi untuk mengawasi dokumentasi, registrasi, dan pelestarian artefak arkeologi yang ditemukan di Jeddah yang bersejarah. Penemuan ini terdaftar dalam Daftar Arkeologi Nasional, dan database ilmiah dibuat untuk melestarikan informasi terkait artefak yang ditemukan.