56 Artefak Berusia 7.000 Tahun Muncul Setelah Bongkahan Es Mencair, Ada Palu dari Tulang Sampai Sepatu Bot
Peneliti melakukan survei pada beberapa bongkahan es yang mencair di Taman Provinsi Gunung Edziza, Kanada.
56 Artefak Berusia 7.000 Tahun Muncul Setelah Bongkahan Es Mencair, Ada Palu dari Tulang Sampai Sepatu Bot
Para arkeolog di Taman Provinsi Gunung Edziza, British Columbia, Kanada menemukan 50 artefak kuno yang muncul setelah bongkahan es mencair. Mereka melakukan survei pada bongkahan es yang mencair dan menemukan puluhan artefak kuno berusia 7.000 tahun. Temuan ini terlihat "unik" dan mudah rusak.
Sumber: Miami Herald
Setelah dua musim dingin dengan "tumpukan salju yang sangat sedikit," peneliti mulai melakukan survei pada beberapa bongkahan es yang mencair di Taman Provinsi Gunung Edziza pada musim panas 2019, seperti yang dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 31 Oktober dalam Journal of Field Archaeology.
Taman Provinsi Gunung Edziza adalah lanskap vulkanik yang "sangat penting" bagi suku Tahltan, salah satu suku First Nations asli Kanada, demikian penelitian tersebut menyebutkan. Suku Tahltan memanfaatkan pegunungan ini untuk berburu musiman selama berabad-abad dan melanjutkannya hingga saat ini.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Dimana 'kapal es' itu ditemukan? Berdasarkan video yang dibagikan di YouTube pada tahun 2021, kapal tersebut ditemukan 100 mil di lepas pantai Antartika dan dikatakan berada tepat di bawah Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
Peneliti sebelumnya menemukan banyak "tambang batu obsidian besar" dan artefak obsidian di taman ini, tetapi bongkahan es di sekitarnya belum pernah diperiksa secara ekstensif.
Foto: Duncan McLaren
Para peneliti mengatakan mereka tertarik dengan kemungkinan menemukan artefak kuno yang mudah rusak yang terawetkan di dalam es.
Foto: Duncan McLaren
Penemuan ini bermula ketika es mencair di bawah sinar matahari musim panas, para peneliti mengunjungi sembilan bongkahan es dan menemukan 56 artefak yang mudah rusak, demikian penelitian tersebut menyebutkan.
"Sebagian besar artefak yang mudah rusak terbuat dari kayu, termasuk wadah kulit pohon betula, batang proyektil, dan tongkat jalan," kata para peneliti.
Artefak lainnya dibuat "dengan menggunakan tulang hewan termasuk sepatu bot kulit yang dijahit dan alat-alat tulang dan tanduk yang diukir."
Foto: Brendan Gray, Genevieve Hill dan Megan Doxsey-Whitfield
Arkeolog menemukan dua wadah kulit kayu dengan jahitan. Potongan kulit kayu berusia 2.000 tahun dilipat dengan dua baris jahitan di sepanjang satu sisi dan beberapa bahan jahitan masih tertinggal di lubang-lubangnya.
Foto: Brendan Gray, Genevieve Hill dan Megan Doxsey-Whitfield
Tak hanya itu, para arkeolog juga menemukan artefak berupa kulit hewan yang dijahit yang mereka identifikasi sebagai bekas sepatu bot mirip moccasin. Kulit hewan ini mungkin berumur 6.200 tahun. Kulit tersebut memiliki dua ketebalan yang berbeda, yang dijahit di beberapa tempat.
Di bongkahan es lain yang mencair, sebuah tanduk berusia 5.300 tahun yang berbentuk seperti pemecah es ditemukan. Tanduk bercabang tiga ini memiliki satu ujung yang tajam, satu ujung yang tumpul seolah-olah digunakan sebagai palu, dan satu ujung yang patah tetapi diyakini digunakan sebagai pegangan, kata para peneliti.
Foto: Brendan Gray
"Setiap artefak yang mudah rusak ditemukan di antara jutaan artefak obsidian," kata penelitian tersebut.
Foto: Brendan Gray
Taman Provinsi Gunung Edziza berada di dekat perbatasan Kanada-AS dengan Alaska. Taman ini terletak sekitar 1.062 kilometer di sebelah barat laut Vancouver dan sekitar 245 kilometer di sebelah tenggara Juneau.
Tim penelitian ini terdiri dari Duncan McLaren, Brendan Gray, Rosemary Loring, Ts̱ēmā Igharas Igharas, Rolf Mathewes, Lesli Louie, Megan Doxsey-Whitfield, Genevieve Hill, dan Kendrick Marr.
Sumber: Miami Herald