Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat
Di zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.
Di zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.
Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat
Enam artefak batu aneh ditemukan oleh para arkeolog yang sedang melakukan penggalian di dekat tepi Danau Xiada Co di Dataran Tinggi Tibet Barat pada 2020 lalu. Masing-masing artefak batu itu mempunyai ujung runcing dan bukaan seperti mata pada ujung lainnya.
Para arkeolog menggambarkan temuan tersebut sebagai jarum dan mengakui bahwa itu adalah jarum jahit batu tertua di dunia.
-
Apa bukti tertua pakaian yang ditemukan arkeolog? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Siapa yang menemukan artefak Zaman Batu? Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Zaman Batu? Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
-
Apa kegunaan batu purba ini? Jenis batu-batu ini terus digunakan sebagai benda berat dalam kehidupan komersial bahkan 4.000 tahun sebelum zaman kita. Mereka memainkan peran penting dalam memudahkan perhitungan dan penghitungan dalam kehidupan sosial pada masa itu.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
Terbaru, dalam penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Archaeological Science: Reports", Yun Chen, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Sichuan, dan rekan-rekannya mengklaim bahwa artefak tersebut memang jarum jahit batu dan telah berusia 9.000 tahun.
Demikian dikutip dari arkeonews.com, Senin (1/7/2024)
Jika bersandar pada hasil penelitian itu, maka penemuan ini secara signifikan mengubah garis waktu sejarah jarum suntik.
Namun, masih belum ada kesepakatan umum bahwa benda-benda batu yang ditemukan di Tibet itu digunakan untuk menjahit.
Benda-benda batu tersebut panjangnya hanya sekitar satu inci, dengan bukaan seperti mata di salah satu ujungnya dan ujung runcing di ujung lainnya. Artefak-artefak batu itu berasal dari tahun 7049 hingga 6568 SM dan terdiri dari bahan seperti bedak, aktinolit, serpentin, dan tremolit.
"Jarum tersebut pernah digunakan sebagai jarum dan oleh karena itu kemungkinan merupakan jarum jahit batu tertua yang pernah ditemukan," kata penulis penelitian.
Para peneliti melihat jarum batu 1 untuk mencari tahu apakah mereka dapat meniru produksi jarum menggunakan teknik kuno.
Peneliti menduga benda itu terbentuk setelah dikikis karena adanya lekukan yang dalam di sisinya.
Mereka mengambil lembaran tremolit dan obsidian serta meniru proses pengikisan, penggilingan, dan pengeboran yang biasa digunakan orang zaman dahulu.
Mereka menemukan meski memungkinkan untuk meniru jarum batu, termasuk ciri khas bekas penggilingannya, prosesnya jauh lebih memakan waktu dibandingkan membuat jarum dari tulang yang lebih lunak.
Artinya, jarum mungkin digunakan oleh masyarakat Tibet kuno untuk tugas yang lebih sulit, seperti menjahit tenda.
Bukti lebih lanjut bahwa jarum tersebut mungkin memiliki makna keagamaan atau spiritual berasal dari bekas cat merah pada jarum tersebut.
"Orang Tibet kuno mengira warna merah dapat mengusir roh jahat dan memberi "kehidupan dan energi" pada peralatan batu," kata para ilmuwan yang berbicara kepada Science.
Seperti diketahui, jarum tertua terbuat dari tulang. Para arkeolog telah menggali Gua Denisova di Rusia, yang berusia sekitar 50.000 tahun.
Namun sejauh ini jarum batu tertua baru berusia 2.700 tahun dan ditemukan di provinsi Henan, China.
Penemuan baru ini mendorong munculnya jarum batu lebih dari 6.000 tahun yang lalu.
Namun, tidak semua orang yakin bahwa benda yang ditemukan di Tibet adalah jarum. Seperti yang dilaporkan Science, para peneliti yang tidak terkait dengan studi baru ini telah meragukan hal tersebut.
Beberapa orang berpendapat bahwa jarum tersebut "terlalu tumpul" untuk menjahit dan malah menganggap bahwa jarum tersebut adalah "hiasan pribadi". Yang lain bertanya-tanya apakah jarum tersebut digunakan untuk membuat jaring ikan karena ditemukan di dekat danau.