Mencekam Sampai Bikin Merinding, Arkeolog Temukan 'Kota Orang Mati' Berusia 4.500 Tahun di Mesir, Berisi Lebih dari 300 Makam Mumi
Mencekam Sampai Bikin Merinding, Arkeolog Temukan 'Kota Orang Mati' dengan Lebih dari 300 Makam Mumi di Mesir
Ahli menduga makam-makam itu berisi orang-orang yang meninggal karena penyakit.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam Mesir Kuno? Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Di mana para arkeolog menemukan makam kuno? Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, kelompok peneliti yang bekerjasama dengan para peneliti dari negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan, dan negara-negara lain (Amerika Serikat, Belgia, dan Prancis), menunjukkan bahwa para pembuat sambaqui di Galheta IV, sebuah situs arkeologi di Laguna (Santa Catarina), tidak digantikan oleh nenek moyang orang Jê Selatan, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kotoran mumi? Penelitian ini mengungkap penduduk Karibia kuno memakan berbagai macam tanaman, tembakau, bahkan kapas.
Mencekam Sampai Bikin Merinding, Arkeolog Temukan 'Kota Orang Mati' Berusia 4.500 Tahun di Mesir, Berisi Lebih dari 300 Makam Mumi
Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
Dilansir Daily Star, situs pemakaman besar itu mencakup wilayah sepanjang hampir 82,2 kilometer.
Aswan adalah wilayah penting dalam perdagangan, tambang, dan militer yang didirikan lebih dari 4.500 tahun lalu.
Informasi tentang penduduknya dan kehidupan mereka sampai sekarang sebagian besar masih menjadi misteri.
Banyak dari makam tersebut, yang diyakini digunakan kembali selama sekitar 900 tahun, berisi keluarga-keluarga yang diperkirakan meninggal karena penyakit menular.
Situs ini memiliki hingga 10 teras makam yang diatur dalam lapisan dekat Mausoleum modern Aga Khan III, mantan presiden Majelis Liga Bangsa-Bangsa - yang telah menyimpan jenazahnya sejak 1959.
Patrizia Piacentini, arkeolog di Universitas Milan yang merupakan bagian dari tim yang membuat penemuan luar biasa ini, mengatakan,
"Ini adalah penemuan yang sangat spektakuler, sangat unik di Mesir.
"(Orang-orang yang pernah tinggal di Aswan) menutupi bukit dengan makam. Ini semacam Kota Orang Mati."
Penggalian juga mengungkapkan kaum elit dimakamkan di puncak bukit, termasuk sisa-sisa mumi kepala jenderal Aswan, sementara kelas menengah dimakamkan di bawah mereka.
Makam-makam tersebut berasal dari abad ke-6 SM hingga abad ke-9 M dan beberapa memiliki pintu masuk peti mati dengan halaman terbuka yang dikelilingi oleh dinding bata susu dan yang lainnya dipahat ke dalam batu gunung.
Ayman Ashmawy, kepala Divisi Purbakala Mesir dari Dewan Tertinggi Purbakala, mengatakan studi menunjukkan 30 hingga 40 persen dari mereka yang dimakamkan meninggal pada masa muda mereka, sebagai "bayi baru lahir atau sebagai remaja".
Di antara mumi yang ditemukan ada seorang perempuan dan anak yang diperkirakan meninggal pada usia satu atau dua tahun dan tubuh mereka direkatkan satu sama lain di dalam peti batu.
Beberapa sisa-sisa dibungkus dengan kartonase, bahan seperti papier-mâché.
Patrizia mengatakan studi tentang sisa-sisa menunjukkan "beberapa menderita penyakit menular, sementara yang lain memiliki gangguan tulang".
Dia menambahkan beberapa anak diperkirakan menderita anemia dan malnutrisi.
Aswan, terletak di tepi timur Sungai Nil, dan merupakan salah satu kota yang paling lama dihuni di dunia.
Kota ini memiliki tambang yang memasok granit untuk banyak monumen Mesir kuno dan berfungsi sebagai pos militer bagi orang Romawi, Turki, dan Inggris.