Arkeolog Temukan Makam Mesir Kuno dengan Mantra Sihir Melawan Gigitan Ular
Para arkeolog yang beroperasi di situs Abusir, umumkan penemuan yang menarik selama penggalian pada bulan April dan Mei. Yuk lihat lengkapnya!
Arkeolog Temukan Makam Mesir Kuno dengan Mantra Sihir Melawan Gigitan Ular
Arkeolog dari Institut Egyptology Ceko, yang aktif di situs Abusir di Universitas Charles di Praha, baru-baru ini mengumumkan temuan menarik selama proses penggalian pada bulan April dan Mei. Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
Lokasi makam ini, yang berada di sebelah barat Abusir, merupakan bagian dari kompleks piramida kuno di Mesir utara. Tempat ini berfungsi sebagai lokasi pemakaman bagi pejabat tinggi dan komandan militer dari dinasti ke-26 dan ke-27 Mesir kuno.
Rahasia dan budaya Mesir kuno terus menjadi misteri yang menarik dan belum sepenuhnya terungkap di mata peradaban saat ini.
Tak ketinggalan, penemuan terbaru berupa makam dan kuil memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kepercayaan spiritual masyarakat Mesir kuno.
-
Bagaimana cara kerja mantra 'sihir' dalam naskah Mesir Kuno? Naskah ini dulunya sering kali ditaruh di dalam perhiasan dan konon mengandung kekuatan sihir jahat atau bermanfaat bagi pemiliknya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa isi dari naskah 'sihir' Mesir Kuno? Isi naskah ini beragam. Ada yang bertujuan untuk melindungi pembawanya dari kematian atau setan, menaklukkan musuh, dan mewujudkan keinginan tertentu. Ada juga mantra untuk masalah cinta, bahkan untuk memisahkan pasangan yang sudah menikah. Selain itu, ada juga mantra Koptik yang digunakan untuk tujuan pengobatan seperti mencegah demam dan sakit kepala atau meredakan insomnia. Selain itu, ada juga mantra yang diyakini bisa mempermudah kehamilan bagi pemiliknya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
Para arkeolog dari Institut Ceko berhasil mengungkap makam seorang pejabat yang sebelumnya tidak dikenal, yang hidup selama periode pergolakan dalam sejarah Mesir kuno.
Milik Djehutyemhat, seorang juru tulis kerajaan, makam ini memberikan wawasan tentang perubahan sejarah pada abad ke-6 hingga ke-5 SM, ketika Mesir menghadapi serangan dari pasukan Persia.
Potret Makam Mesir Kuno
Penemuan terbaru di situs Abusir membuka informasi menarik tentang keyakinan spiritual dan tantangan kesehatan yang dihadapi oleh Djehutyemhat, seorang pejabat Mesir kuno.
Mantra-mantra yang berfokus pada perlindungan dari gigitan ular memberikan pemahaman bahwa meskipun ular dianggap sebagai ancaman, mereka juga dipandang sebagai pelindung yang kuat bagi almarhum.Ruang pemakaman yang dihiasi dengan sajian ritual di dinding selatan dan barat menambah dimensi ritual pada prosesi pemakaman. Langit-langit yang memuat gambaran perjalanan matahari melintasi langit dan himne bintang menyoroti aspek spiritual dalam upacara pemakaman ini.
Analisis antropologis terhadap sisa-sisa kerangka Djehutyemhat mengungkap bahwa ia meninggal pada usia relatif muda, sekitar 25 tahun, dengan tanda-tanda masalah kesehatan.
Mantra Sihir Ular pada Makam
Terungkap hasil temuan menarik berupa kehadiran mantra sihir yang diyakini difungsikan untuk melindungi pemilik makam dari serangan ular. Mantra ini mencerminkan kepercayaan kuat pada kekuatan magis sebagai sarana menjaga keamanan dalam kehidupan setelah kematian.
Selain dihiasi dengan mantra sihir, makam ini juga menampilkan kemewahan melalui artefak dan hiasan. Peninggalan tersebut memberikan gambaran tentang gaya hidup mewah dan status sosial pejabat tersebut, serta keimanan spiritual yang mendalam.
Temuan ini bukan hanya menjadi tambahan berharga bagi sejarah Mesir kuno, melainkan juga mencerminkan keterampilan dan dedikasi para arkeolog dalam menggali warisan berharga dari masa lalu.