Pria India Tak Sengaja Jatuhkan Ponselnya ke Kotak Persembahan di Kuil, Pihak Kuil Sebut Ponsel Itu Sudah Milik Dewa
Pihak pengelola kuil tidak bersedia mengembalikan ponsel tersebut karena mereka meyakini ponsel itu telah menjadi milik dewa sesuai dengan tradisi yang berlaku
Di Chennai, India, seorang pria mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika iPhone miliknya terjatuh ke dalam kotak persembahan (hundial) di Kuil Arulmigu Kandaswamy, Thiruporur, saat ia sedang berdoa bersama keluarganya. Setelah menyadari kehilangan ponselnya, ia segera meminta pihak kuil untuk mengembalikannya, namun permintaan tersebut ditolak.
Pihak kuil beralasan bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam kotak persembahan, baik disengaja maupun tidak, dianggap sebagai milik dewa. Dinesh, pria yang kehilangan iPhone-nya, merasa ponselnya terlepas dari saku saat ia memberikan persembahan ke dalam kotak logam tersebut. Ketika ia menyadari hal ini, Dinesh langsung menghubungi petugas kuil, tetapi terkejut mendengar bahwa permintaannya tidak dapat dipenuhi.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Bagaimana orang Indonesia menggunakan ponsel? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Dimana tempat yang tidak aman untuk meletakkan ponsel? Di dalam Laci Mobil
"Segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam kotak persembahan, bahkan jika tidak disengaja, dianggap sebagai bagian dari harta milik dewa," ungkap Menteri Departemen Agama Hindu, Amal Sekar Babu, seperti dilansir Oddity Central pada Minggu (29/12/2024). Ia juga menambahkan,
"Sesuai praktik dan tradisi di kuil-kuil, semua persembahan yang masuk ke kotak persembahan langsung menjadi milik dewa di kuil tersebut. Aturan tidak memperbolehkan administrasi untuk mengembalikan persembahan kepada pemberi."
Viral di media sosial
Dinesh tidak mau menyerah dengan mudah. Ia mengajukan keluhan kepada pihak HR dan CE (Departemen Agama Hindu dan Amal) agar diizinkan hadir ketika kotak persembahan dibuka. Bulan ini, saat kotak tersebut akhirnya dibuka, Dinesh hadir dengan harapan bisa mendapatkan kembali ponselnya. Namun, pihak kuil tetap menegaskan bahwa ponsel tersebut tidak bisa dikembalikan karena sudah menjadi "milik dewa." Sebagai alternatif, Dinesh diizinkan untuk memulihkan data dari ponselnya jika diperlukan. Selain itu, Sekar Babu menyatakan akan mengadakan diskusi lebih lanjut dengan pihak kuil mengenai kemungkinan kompensasi untuk pemilik asli ponsel tersebut.
Insiden ini menjadi viral di media sosial India dan memicu perdebatan yang sengit. Banyak netizen yang merasa keputusan pihak kuil tidak adil. Namun, ada juga yang mendukung aturan tradisional tersebut, menekankan pentingnya menghormati praktik keagamaan yang telah ada sejak lama. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki pandangan yang berbeda mengenai isu-isu yang berkaitan dengan agama dan tradisi. Dengan demikian, perdebatan ini tidak hanya melibatkan Dinesh dan pihak kuil, tetapi juga melibatkan opini publik yang lebih luas.