Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
Arkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.
Beberapa tahun lalu tim arkeolog gabungan dari Yunani-Amerika menemukan temuan mengejutkan.
Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
Kemampuan maritim
Mereka menemukan tanda-tanda tertua terkait kapan manusia mulai mengarungi lautan. Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani. Penemuan itu termasuk dalam daftar temuan terpenting pada 2010 lalu. Temuan itu membuat para sarjana berpikir kembali tentang kemampuan maritim manusia prasejarah.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan jejak lautan purba? Ilmuwan meneliti sampel batu kapur di Italia untuk menemukan jejak lautan purba itu.
-
Di mana jejak kaki manusia tertua ditemukan? Peneliti menemukan jejak kaki manusia purba di pantai di Maroko.
-
Di mana daratan kuno itu ditemukan? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
-
Di mana jejak kehidupan manusia purba ditemukan? Para arkeolog menemukan jejak kehidupan manusia berusia 86.000 tahun di Gua İnkaya Çanakkale, Turki.
Tim arkeolog sedang menggali di sebuah jurang di pulau itu ketika mereka menemukan situs Palaeolitikum di ngarai Preveli.
Situs menyimpan lebih dari 30 kapak genggam dan ratusan peralatan dari batu seperti parang dan pengeruk yang terbuat dari batu kuarsa. Benda-benda itu ditemukan terserak di lebih dari 20 lokasi berbeda.
Sebelum ada temuan itu, ahli meyakini manusia prasejarah mencapai Pulau Kreta, Siprus dan beberapa pulau Yunani dan kemungkinan Sardinia tidak lebih dari 12.000 tahun silam.
Namun dengan temuan peralatan batu berusia 130.000 tahun ini diyakini manusia prasejarah sudah mengarungi lautan pada saat itu.
Tekanan tektonik
Peralatan batu itu diperiksa umurnya dengan analisis stratigrafik, cabang geologi yang mempelajari lapisan-lapisan batu. Tebing dan gua yang berada di atas pesisir pantai itu terangkat akibat tekanan tektonik di masa lampau. Lapisan-lapisan yang terangkat dan terpapar mewakili urutan periode geologi yang telah dipelajari dan ditentukan umurnya. Tim menganalisis lapisan yang memuat alat-alat itu dan menentukan bahwa tanah tersebut berada di permukaan 130.000 hingga 190.000 tahun silam.
Dengan mempertimbangkan Kreta sudah menjadi pulau sejak lima juta tahun lalu, peralatan itu tentu hanya bisa ada di sana karena dibawa oleh manusia prasejarah yang mengarungi lautan dengan perahu.
Itu artinya, mengarungi lautan sudah terjadi di Laut Mediterania puluhan ribu tahun lebih lama dari yang awalnya diyakini arkeolog. Homo sapien awal atau nenek moyang mereka sudah menggunakan perahu untuk berlayar di laut. Sebelum temuan ini, catatan tertua manusia menyeberangi lautan dilakukan oleh Homo sapien menuju Australia. Mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan jarak perairan terbuka mencapai 71 kilometer dan itu terjadi sekitar 60.000 tahun lalu, meski penanggalan ini masih bisa diperdebatkan.Berasal dari Afrika
Yang cukup menarik adalah bentuk peralatan batu yang ditemukan mengingatkan pada artefak dari teknologi batu yang dikenal dengan Acheulean, berasal dari populasi pra-manusia di Afrika.
Selama bertahun-tahun hipotesis ahli mengatakan teknologi pembuatan batu Acheulean itu tiba di Eropa dan Asia melalui Timur Tengah, melintasi apa yang saat ini adalah wilayah Turki menuju Balkan.
Temuan di Pulau Kreta ini memicu kemungkinan migrasi manusia dari Afrika tidak hanya terjadi melalui daratan saja tapi juga melalui Selat Gibraltar menuju Spanyol atau dari Libya menuju Kreta dengan jarak mencapai 320 kilometer.
Bentuk perahu kuno diyakini berupa rakit kayu dengan layar terbuat dari kulit binatang yang dijahit dan diikat ke batang pohon untuk menangkap angin.
Namun, para ahli sejarah kelautan kuno menyatakan para pelaut kuno kemungkinan membutuhkan sesuatu yang jauh lebih kokoh untuk menempuh jarak antara Afrika Utara dan Kreta.
Bertolak belakang
Arkeolog tidak bisa memastikan apakah peralatan batu yang ditemukan di Kreta itu dibuat oleh Homo sapien atau nenek moyang pra-manusia. Seratus tiga puluh ribu tahun lalu manusia hidup bersama homonid lain seperti Neanderthal dan Homo heidelbergensis. Sejak lama diyakini manusia awal terutama spesies pra-manusia tidak punya kemampuan membuat perahu atau berlayar di lautan. Namun temuan ini bertolak belakang dengan keyakinan itu. Artinya di masa itu mereka sudah memiliki kemampuan yang jauh lebih kompleks.