Arkeolog Tercengang, Penyelam Temukan Jalan di Bawah Laut Mengarah ke Kota Kuno Berusia 7.000 Tahun
Kota zaman Neolitikun itu kemungkinan bagian dari peradaban kuno Hvar di Kroasia.
Zaman dahulu kala Laut Adriatik merupakan rute perdagangan utama bagi penduduk Kroasia. Kemungkinan karena itulah ilmuwan banyak menemukan berbagai artefak antik di bawah laut.
Dari mulai artefak Romawi hingga ke bangkai kapal berusia 2.200 tahun dan jaringan sungai yang tenggelam. emikian dilaporkan University of Bradford. Namun kali ini, penyelam menemukan sesuatu yang membuat para ilmuwan tercengang.
-
Bagaimana arkeolog menemukan kota kuno? Tim arkeolog menemukan kota Portugis kuno yang telah lama menghilang dengan menganalisis cahaya yang dipantulkan dari laser untuk membuat peta 3D terperinci dari area yang dipindai.
-
Dimana letak kota kuno yang ditemukan di bawah laut? Kota kuno ini sangat luas, dengan panjang lebih dari 8 km dan lebar 3 km, ditemukan 36 meter di bawah air di Teluk Khambhat yang sebelumnya dikenal sebagai Teluk Cambay.
-
Bagaimana arkeolog menemukan bangunan kuno itu? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Di perairan sebelah barat Pulau Korcula, Kroasia, di dasar laut, arkeolog dari Universitas Zadar menemukan jalan batu berusia 7.000 tahun yang terkubur di bawah lapisan lumpur. Mereka mengumumkan penemuan jalan di bawah air ini pada 6 Mei di Facebook.
"Dalam penggalian arkeologi bawah laut di situs Neolitikum Solin di Pulau Korculi arkeolog menemukan puing-puing yang mengejutkan mereka," kata unggah di Facebook, seperti dilansir Good.is.
Jalan itu ditemukan di bawah lumpur. Arkeolog hampir yakin jalan itu adalah bagian dari pemukiman prasejarah kebudayaan Hvar.
"Ini adalah lempengan batu yang dibuat dengan sangat rumit dan merupakan bagian dari komunikasi selebar empat meter yang menghubungkan pulau buatan tersebut dengan pantai," kata para ahli dalam unggahan tersebut.
Tembikar berhias
Tim arkeolog kemudian melakukan analisis radiokarbon yang menyimpulan pemukiman di bawah laut itu berasal dari masa sekitar 4.900 SM, artinya hampir 7.000 tahun lalu.
Selain pemukiman kuno ini, tim arkeolog juga menjelajahi daratan di dekat teluk Gradina dekat Vela Luka. Selama penjelajahan ini, peneliti utama, Igor Borzic, melihat "struktur aneh di laut teluk itu."
Mereka terkejut karena struktur itu memiliki kedalaman 4 hingga 5 meter yang memberikan petunjuk tentang pemukiman yang hampir identik dengan yang ada di Soline. Mereka juga menggali beberapa artefak Neolitik seperti bilah batu api, kapak batu, dan pecahan kayu di situs ini.
"Kami juga menemukan tembikar berhias dari akhir masa Neolitikum, kapak batu, artefak tulang, pisau batu api, dan mata panah," kata Mate Parica, asisten profesor di Departemen Arkeologi di Universitas Zadar di Kroasia yang ikut serta dalam penggalian tersebut, kepada Live Science.
"Temuan tembikar membantu kami menghubungkan situs ini dengan budaya Hvar."
Resor wisata tepi laut
Menurut laman pariwisata resmi pulau tersebut, asal mula budaya Hvar bermula pada 3500 hingga 2500 SM.
Arkeolog menemukan benda-benda seperti keramik yang dicat, patung, dan literatur di gua-gua Grapceva dan Markova Spilija.
Pada 1420, ketika Hvar ditaklukkan oleh Venesia, mereka menggunakannya sebagai pelabuhan utama untuk perjalanan laut mereka.
Selama Perang Dunia II, Hvar menjadi resor wisata tepi laut karena hubungan sejarahnya yang kaya. Kota ini menjadi salah satu tujuan wisata paling menarik di Laut Adriatik.
Sejak 1991, kota ini telah menjadi objek wisata Kroasia yang populer. Penemuan baru-baru ini dapat memberikan petunjuk yang lebih menarik tentang pemukiman prasejarah yang kini tenggelam di perairan Adriatik ini.