Arkeolog Temukan Dua Sumur Romawi, Terungkap Ada Hal Tidak Beres Saat Proses Penggalian
Menurut para arkeolog, ada kegagalan teknis ketika para penggali membuat sumur ini.
Saat melakukan penggalian di sebuah ladang di Cambridgeshire, Inggris, para arkeolog dari Museum Arkeologi London (MOLA) menemukan dua sumur Romawi kuno. Salah satu sumur seluruhnya dilapisi dengan papan kayu, sementara sumur lainnya memiliki tangga kayu di dalamnya yang memudahkan penggali atau pembuatnya bisa masuk ke dalam.
Dikutip dari Ancient Origins, Kamis (22/8), bagian dalam sumur sangat terpelihara dengan baik, terlindung dari kekuatan erosi karena kondisinya yang masih tergenang air.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Masing-masing sumur ini digali jauh ke dalam bumi, bertujuan untuk mendapatkan akses ke sumber air bawah tanah. Namun selama pembangunan sumur pertama, ada yang tidak beres. Rupanya saat sumur itu akan selesai dibangun, dinding di sekelilingnya tiba-tiba runtuh, memenuhi dasar sumur.
Tangga di sumur ini ditemukan di dalam tumpukan tanah, meskipun tampaknya tidak ada yang terluka selama insiden tersebut terjadi karena tidak ada sisa kerangka yang ditemukan selama penggalian.
"Fakta adanya tangga di dalam sumur menunjukkan bahwa mereka masih mengerjakan sumur tersebut pada saat keruntuhan terjadi. Letaknya sekitar 8,5 meter, jadi mereka hampir menyelesaikan penggalian," jelas manajer proyek penggalian A428, Simon Markus, kepada The Guardian.
Markus mengatakan, runtuhnya sumur tersebut merupakan kegagalan teknis orang Romawi.
"Banyak upaya yang harus dilakukan untuk menggali sumur ini, yang kemudian harus mereka tinggalkan sepenuhnya," ujarnya.
Belajar dari Kegagalan
Belajar dari kegagalan tersebut, orang Romawi mencoba lagi menggali sumur dengan teknik baru, mengingat populasi di pemukiman Romawi-Inggris terus bertambah dan penting untuk menyediakan air yang cukup untuk kebutuhan pribadi dan industri bagi masyarakat.
Mereka mengubah pendekatan mereka secara signifikan.
Sumur Romawi kedua ditemukan sekitar 20 meter dari sumur pertama. Sumur ini sangat berbeda dari yang pertama, karena seluruh bagian dalamnya dilapisi dengan potongan kayu, memperkuat dinding untuk mencegah terulangnya skenario keruntuhan sumur pertama.
Inovasi ini berhasil, karena sumur kedua terbukti kokoh, meskipun cukup dalam. Arkeolog menemukan beberapa garis dan tanda pada potongan kayu yang digunakan untuk melapisi dinding sumur, menunjukkan bahwa benda tersebut pernah dihias untuk tujuan tertentu.
Arkeolog Museum London meyakini kayu tersebut awalnya dibuat untuk tujuan lain. Menurut mereka, potongan kayu tersebut mungkin berasal dari furnitur daur ulang, dan jika hal tersebut benar, hal ini berarti para pembuat sumur sedang mencari solusi cepat dan tidak bersedia menunggu sampai papan khusus dapat dipesan untuk memulai pembangunan sumur kedua.
Selain dinding kayu, sumur kedua dilengkapi filter batu bulat di dasarnya. Fungsinya untuk menghilangkan beberapa kotoran yang mungkin telah mencemari air sumur.