Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya
Arkeolog mengungkap teknik konstruksi orang Romawi kuno.
![Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsOg/2024/4/8/1712563851236-7mxyug.jpeg)
Arkeolog mengungkap teknik konstruksi orang Romawi kuno.
-
Mengapa ditemukannya rumah Romawi kuno penting? “Kami tidak hanya punya kesempatan menemukan bangunan Romawi yang menakjubkan, tapi Malta sangat kurang dipelajari walaupun kaya akan peninggalan arkeologi yang fantastis dan sejarah dari zaman purbakala.“
-
Bagaimana arkeolog menemukan struktur ini? Begitulah cara para peneliti dari Universitas Internasional Higashi Nippon, Universitas Tohoku, dan Institut Penelitian Nasional Astronomi dan Geofisika di Mesir menemukan bagian sejarah yang tersembunyi ini. Antara tahun 2021 dan 2023, tim mempelajari lokasi tersebut dengan menggunakan tidak hanya satu, tetapi dua metode berteknologi tinggi: ground-penetrating radar (GPR) dan electrical resistivity tomography (ERT).
-
Kapan bangunan Romawi dibangun? Bangunan ini berasal dari era Kaisar Romawi Konstantius II. Konstantinus II, putra kaisar Kristen pertama, adalah seorang Kaisar Romawi Timur yang memerintah pada abad keempat. Dia juga yang membangun struktur militer ini.
-
Di mana bangunan Romawi ditemukan? Saat menggali di kota kuno Hasankeyf, Turki, para arkeolog dari Universitas Artuklu menemukan bekas bangunan militer Romawi berusia 1.600 tahun.
-
Bagaimana bangunan kuno ini ditemukan? Para pekerja di Peru menemukan reruntuhan bangunan kuno mirip piramida ketika sedang menebang pohon yang tumbuh terlalu besar di sebuah situs arkeologi Chupacigarro.
-
Bagaimana para arkeolog mengidentifikasi bangunan Romawi? Erdal mengatakan tim mengidentifikasi struktur tersebut melalui perbandingan ukuran batu dan teknik konstruksi dengan istana dan bangunan besar lainnya dari periode yang sama, dengan berkonsultasi dengan para ahli arsitektur Romawi.
![Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/8/1712563725114-8hdfm.jpeg)
Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya
Para arkeolog menemukan situs bangunan Romawi Kuno berusia 2.000 tahun. Melalui temuan ini, arkeolog mengungkap teknik konstruksi orang Romawi pada masa itu.
Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Gunung ini meletus pada tahun 79 membuat seluruh kota terbakar, menewaskan 2.000 orang di kota Pompeii dan 16.000 orang lainnya di daerah sekitarnya. Ketika bencana dahsyat ini terjadi, abu dan reruntuhan menyelimuti kota dan sekitarnya.
![Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/8/1712563641107-l1irdg.jpeg)
Dikutip dari laman Indy100, bangunan yang ditemukan tersebut tampak dalam kondisi sempurna dengan peralatan kerja, tumpukan ubin, batu bata tufa (sejenis batu yang terbuat dari abu vulkanik), dan tumpukan kapur.
Ini memberikan para peneliti gagasan tentang teknik konstruksi yang digunakan orang Romawi Kuno dalam membangun rumah atau gedung yang masih berdiri hingga hari ini.
"Penggalian di Wilayah IX, insula 10, yang direncanakan selama tahun-tahun Proyek Besar Pompeii, seperti diharapkan, membuahkan hasil penting untuk memperluas pengetahuan kita tentang kota kuno tersebut," jelas Direktur Jenderal Museum, Massimo Osanna.
“Sebuah situs penelitian interdisipliner, lahir dari penggalian sebelumnya di Wilayah V, dari kebutuhan untuk mengkonsolidasikan batas-batas penggalian, yaitu dinding material letusan yang ditinggalkan oleh penggalian abad ke-19 dan ke-20 yang membayangi area yang digali."
Bangunan ini ditemukan di dalam sebuah rumah yang dijadikan toko kue dengan tungku besar, dilengkapi karya seni bergambar roti dan segelas anggur.
![Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/8/1712563737807-xhjrl.jpeg)
Arkeolog menduga bangunan ini aktif digunakan sampai erupsi Gunung Vesuvius terjadi karena ditemukan tiga jasad korban; dua perempuan dan seorang anak laki-laki di dekat tungku.
Para arkeolog juga menemukan tumpukan material bangunan, menandakan ketika bencana terjadi sedang berlangsung pembangunan di situs tersebut. Ditemukan wadah tanah liat (amphorae), diduga digunakan untuk mencampur plester pada dinding.
Pemberat timah – plumb bobs – untuk memastikan dinding vertikal sempurna ('plumb') pada cangkul besi yang digunakan untuk menyiapkan adukan semen dan kapur adalah beberapa alat konstruksi yang ditemukan oleh para arkeolog.
Bahan-bahan yang ditemukan dalam penggalian ini juga menegaskan kembali metode pencampuran beton Romawi yang baru ditemukan oleh para ahli tahun lalu.
![Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/8/1712563751179-gsspl.jpeg)
Menurut para arkeolog, orang Romawi mencampur pasir kering (pozzolana) dan kapur kering dengan air panas dengan suhu tinggi untuk menghasilkan beton yang tahan lama dan mengeras dengan cepat.
“Ini adalah contoh lain bagaimana kota kecil Pompeii membuat kita memahami banyak hal tentang Kekaisaran Romawi yang agung, tidak terkecuali penggunaan semen,” kata Direktur Taman Arkeologi Pompeii Gabriel Zuchtriegel.
“Data yang muncul sepertinya menunjuk pada penggunaan kapur tohor pada tahap konstruksi dinding, sebuah praktik yang telah dihipotesiskan di masa lalu dan mampu mempercepat waktu konstruksi baru, serta renovasi bangunan yang rusak, misalnya. misalnya karena gempa bumi."