Harta Dibawa Mati, Dua Kerangka Pompeii Ditemukan Sedang Memegang Koin dan Perhiasan Berharga, Begini Saat-Saat Terakhir Mereka
Penelitian terbaru mengungkap saat-saat terakhir dua kerangka manusia di Pompeii, Italia ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 M,
Penemuan dua kerangka manusia di situs kuno Pompeii, Italia, membuat peneliti bisa merekonstruksi saat-saat terakhir korban yang meninggal ketika meletusnya Gunung Vesuvius pada 79 M.
Kedua kerangka itu diidentifikasi sebagai laki-laki dan perempuan paruh baya. Keduanya tampaknya terjebak di dalam sebuah kamar tempat mereka berlindung sebelum akhirnya meninggal karena dampak abu vulkanik yang membakar.
-
Apa yang ditemukan di reruntuhan Pompeii? Sebuah fresco atau lukisan dinding yang indah ditemukan di antara reruntuhan Pompeii kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Pompeii? Pencarian korban selamat dan kisah-kisah mereka telah mendominasi dekade terakhir penelitian lapangan arkeolog, mencoba mencari tahu siapa yang mungkin lolos dari letusan.
-
Apa yang ditemukan Arkeolog di Pompeii? Gambar arang tersebut ditemukan selama penggalian di I’Insula dei Casti Amanti, area perumahan di taman arkeologi Pompeii yang untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada Selasa. Selain gambar gladiator, pada dinding panjang ditemukan pula sketsa tiga tangan kecil, dua sosok yang sedang bermain bola, adegan berburu babi hutan, dan pemandangan dua petinju tergeletak di tanah.
-
Dimana kerangka berhiaskan perhiasan ditemukan? Para arkeolog menemukan sebuah kerangka yang sangat utuh, yang diyakini merupakan milik seseorang dengan status sosial tinggi, dan diperkirakan meninggal sekitar 2.700 tahun yang lalu akibat gempa bumi.
-
Dimana kerangka ditemukan? Kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Di samping kerangka berjenis kelamin perempuan arkeolog menemukan sekumpulan barang berharga termasuk anting-anting dan sejumlah koin. Bahasa tubuhnya menyiratkan dia sedang berusaha menyelamatkan harta bendanya itu sebelum bencana mengerikan menimpanya.
Kedua kerangka itu ditemukan saat penggalian di Kota Pompeii di sebuah blok yang dikenal sebagai Regio IX. Ruangan tempat mereka ditemukan diberi nama "Area 33". Perempuan yang diketahui berusia antara 35-45 tahun itu ditemukan berbaring di tempat tidur dalam posisi meringkuk sementara yang laki-laki diperkirakan berusia tidak lebih dari 20 tahun ditemukan tergeletak di bawah tembok yang runtuh.
Karena ruangan tempat mereka ditemukan itu tidak dipenuhi bebatuan gunung berapi, peneliti menduga kedua orang itu masuk ke ruangan untuk berlindung dari guyuran lava yang melanda ruang terbuka di Pompeii setelah letusan Gunung Vesuvius.Namun saat ruangan di sebelahnya dipenuhi bebatuan gunung berapi kedua orang akhirnya terjebak.
Guyuran lava
Karena ruangan tempat mereka ditemukan itu tidak dipenuhi bebatuan gunung berapi, peneliti menduga kedua orang itu masuk ke ruangan untuk berlindung dari guyuran lava yang melanda ruang terbuka di Pompeii setelah letusan Gunung Vesuvius.
Namun saat ruangan di sebelahnya dipenuhi bebatuan gunung berapi kedua orang akhirnya terjebak.
Keberadaan abu yang tebalnya beberapa sentimeter di lantai menyiratkan keduanya mungkin meninggal karena aliran gas panas material vulkanik.
Dalam penelitian terbaru, ahli menduga aliran deras yang mematikan ini mungkin menyebabkan runtuhnya dinding dan menewaskan pemuda itu.
Satu set kunci besi
Sementara untuk si perempuan, peneliti menduga dia masih hidup ketika si pemuda duluan mati. Perempuan itu berbaring meringkuk di tempat tidur menanti saat-saat terakhirnya. Seberapa lama dia masih hidup tidak diketahui, tapi tentu itu bukan saat-saat yang menyenangkan.
Di sekitar jasadnya arkeolog meemukan satu set kunci besi yang meungkin terkait dengan peti yang terletak di dekatnya. Dia juga memiliki koleksi koin emas, perak, dan perunggu, serta anting-anting emas dan mutiara.
Menurut peneliti, anting-anting itu bergaya "crotalia" (yang berarti "derak"), dinamai berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh mutiara yang saling beradu.
Di antara perhiasan wanita lainnya terdapat liontin berbentuk jimat yang mungkin dimaksudkan untuk memberikan perlindungan saat melahirkan.
Berdasarkan penemuan ini, peneliti menduga perempuan itu bermaksud melarikan diri dengan harta karunnya, tetapi sayangnya gagal keluar dari ruangan Area 33.
Penelitian ini diterbitkan pada E-Journal of the Excavations of Pompeii.
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- FOTO: Intip Proses Pembuatan Susu dari Bahan Dasar Ikan di Indramayu
- Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah Sawah Besar Jaka Suryanta Dituntut 4 Tahun 3 Bulan
- Survei LSI: Elektabilitas RIDO Tergerus jika Anies Dukung Pramono-Rano Karno
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024