Manusia Neanderthal Terjepit di Dalam Gua Selama 150.000 Tahun dengan Posisi Tubuh Terbalik, Kerangkanya Belum Bisa Digali Hingga Kini
Kerangka manusia purba ini masih lengkap tapi belum bisa digali sampai saat ini sejak ditemukan pada 1993 silam.
Seorang manusia Neanderthal terjebak di dalam sebuah gua di Italia selatan selama sekitar 150.000 tahun. Tubuhnya terjepit dengan posisi terbalik.
Sosok Neanderthal ini disebut dengan Manusia Altamura. Kerangkanya yang terjepit di dalam gua itu adalah salah satu fosil manusia purba paling spektakuler yang pernah ditemukan dan dapat membantu mengungkap beberapa misteri seputar evolusi manusia.
-
Dimana kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Kenapa tulang manusia purba ditemukan di gua? Gua itu juga diperkirakan telah digunakan oleh manusia Neanderthal. Di antara ribuan kerangka yang ditemukan, beberapa tengkorak memiliki lubang di bagian kepala, para peneliti meyakini bahwa lubang ini disebabkan oleh hasil trepanasi dan mungkin upaya untuk menyembuhkan penyakit, seperti dilansir Live Science.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum.
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
-
Kapan kerangka Neanderthal ditemukan? Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Kapan manusia Neanderthal menggunakan gua tersebut? Penggalian terbaru juga menemukan tulang kambing liar dan arang yang berusia sekitar 45.000 tahun, saat wilayah tersebut dihuni oleh Neandethal, ahli paleoantropologi berpikir bahwa manusia modern secara anatomis (Homo Sapiens) menggantikan Neanderthal di seluruh Eropa sekitar 40.000 tahun lalu, meski genetika modern menunjukkan bahwa mereka terkadang kawin silang.
Manusia Altamura ini juga disebut spesimen Neanderthal yang aneh, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (9/8).
Fosil dengan kepala terbalik ini pertama kali dilihat mencuat dari dinding di dalam Gua Lamalunga, dekat Altamura, pada 1993 silam. Ketika itu, para peneliti kaget melohat orientasi kerangka yang tidak biasa dan penampakannya yang keriput, yang disebabkan oleh akumulasi gumpalan kalsit – atau dikenal sebagai “popcorn gua” – di permukaan tengkoraknya.
Sayangnya, tulang-tulang tersebut telah menyatu sepenuhnya dengan batu di sekitarnya, meninggalkan Manusia Altamura yang tersegel di dalam dinding gua. Ini semakin mempersulit upaya penggalian dan pelestarian kerangka ini, kata para peneliti.
Analisis DNA
Selama puluhan tahun, para peneliti tidak bisa mengeluarkan kerangka yang terjepit ini dan membawanya ke laboratorium untuk diteliti. Namun menurut penanggalan uranium-thorium, manusia Neanderthal ini berusia antara 130.000 dan 172.000 tahun.
Pada 2015 lalu, ilmuwan akhirnya berhasil mengambil beberapa fragmen tulang belikat kerangka ini untuk analisis DNA, dan para ilmuwan mengonfirmasi bahwa Manusia Altamura ini memang seorang Neanderthal.
Untuk memperoleh lebih banyak informasi, para penulis studi baru menghabiskan waktu selama empat tahun untuk melakukan penelitian di dalam gua tersebut menggunakan mesin X-ray portabel, kamera endoskopik resolusi tinggi, dan pemindai laser mini yang bisa menembus celah di dinding gua.
Hasil penelitian ini mengungkapkan, Manusia Altamura adalah Neanderthal dewasa yang menderita yang menderita beberapa kelainan gigi dan beberapa giginya tanggal. Namun yang lebih penting, rekonstruksi digital tengkorak tersebut menunjukkan bahwa kerangka tersebut memiliki sejumlah ciri morfologi yang belum pernah terlihat sebelumnya pada “Neanderthal klasik”.
Manusia Altamura ini diduga meninggal setelah terjatuh ke lubang pembuangan dan terjepit di celah tersebut. Hasil penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Quaternary Science Reviews.