Gua Ini Simpan Bukti Kreativitas Manusia Purba, Ada Temuan Harta Karun Zaman Batu Berusia 40.000 Tahun
Temuan ini memberikan wawasan baru yang penting mengenai distribusi dan gaya hidup masyarakat Zaman Batu di Eropa.
Gua Hohle Fels di gugusan pegunungan Swabian Jura, Jerman barat daya ini menyimpan banyak harta karun dari Zaman Batu. Harta karun ini merupakan peninggalan manusia purba, berupa karya seni yang mereka buat pada masa itu.
Penemuan-penemuan di gua ini membuat para arkeolog menyimpulkan tempat lahir umat manusia Eropa modern terletak di Swabian Jura.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Paleolitik di Jerman? Arkeolog telah menemukan gambar kuno di situs Paleolitik di Jerman yang terlihat menunjukkan gambar ikan yang ditangkap dengan jaring. Ini mengartikan bahwa sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
-
Dimana seni gua Paleolitikum ini ditemukan? Para ilmuwan menemukan seni gua Paleolitikum yang sangat menarik di Spanyol, khususnya di Pantai Timur dekat Valencia.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gua purba? Para arkeolog menemukan simbol 'suka' ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Zaman Batu? Peneliti menemukan belasan kasus pembunuhan terkait dengan tumbal di Eropa Zaman Neolitikum yang berlangsung dalam kurun waktu 2.000 tahun.
-
Siapa yang menemukan artefak Zaman Batu? Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini.
-
Dimana artefak dari Zaman Batu ditemukan? Zasci mengatakan batu ketapel telah digunakan sejak zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, ketika gaya hidup pemburu-pengumpul masih berlaku.
Artefak yang ditemukan adalah tiga patung berusia 40.000 tahun yang diukir dari gading mamut. Patung ini ditemukan pada Desember 2003, yang ketika itu tim dari Universitas Tübingen mengumumkan bahwa mereka telah menemukan karya seni tertua yang diketahui di Swabian Jura.
Menurut para ilmuwan, usia patung tersebut – 35.000 hingga 40.000 tahun – menandai ambang batas paling penting dalam perkembangan manusia: kemampuan untuk membuat representasi gambar dan figuratif.
Patung-patung ini juga memberikan wawasan baru yang penting mengenai distribusi dan gaya hidup masyarakat Zaman Batu di Eropa. Para ilmuwan awalnya berasumsi bahwa Homo sapiens lebih aktif di tempat yang sekarang disebut Prancis, terbukti dengan banyaknya penemuan lukisan gua di sana.
Namun penggalian di Swabian Jura memperjelas bahwa sekitar 45.000 tahun yang lalu, selama periode Neolitikum, Homo sapiens tiba di wilayah Danube dari timur, awalnya hidup berdampingan dengan Neanderthal yang sudah ada di sana, seperti dilansir Deutsche Welle (DW), Selasa (6/8).
Penggalian oleh Nazi
Penggalian di situs ini dimulai oleh pemerintah Nazi pada 1937. Arkeolog Nazi menemukan ratusan pecahan gading di dalam gua pada akhir Agustus 1939. Namun karena Perang Dunia II, penggalian terhenti.
Pecahan gading tersebut kemudian direkonstruksi 30 tahun kemudian dan hasilnya adalah patung hibrida singa dan manusia setinggi 31 cm. Patung ini diduga merepresentasikan seorang dukun.
Penggalian di gua itu kemudian berlanjut pada 1995. Setelah delapan tahun, ditemukan tiga patung: sebuah kepala kuda, seekor unggas air dan manusia singa lainnya, tingginya hanya sekitar 2 cm. Sebagian besar patung berukuran tinggi sekitar 5 hingga 6 cm banyak di antaranya memiliki lubang — untuk digantung atau sebagai hiasan.
Penemuan Terbaru
Penemuan menarik lainnya adalah "Venus Hohle Fels", sebuah sosok wanita setinggi sekitar 6 cm dengan payudara besar dan vulva menonjol. Alih-alih memiliki kepala, ia memiliki lubang yang memungkinkannya dipakai sebagai jimat yang melambangkan feminitas atau kesuburan.
Patung-patung Venus lainnya, yang diperkirakan berusia sekitar 10.000 tahun lebih muda, telah ditemukan di seluruh Eropa, dan beberapa peneliti menduga orang-orang menggunakannya untuk memuja dewi tersebut. Ditemukan juga perhiasan dan seruling dibuat dari tulang leher angsa, yang dianggap instrumen musim tertua di dunia.
Penemuan terbaru di gua Hohle Fels adalah patung berang-berang setinggi 6 cm. Patung ini tanpa kepala dan ditemukan oleh seorang mahasiswa asal Denmark.
Arkeolog Nicholas Conard dari Universitas Tübingen menyebut patung berang-berang itu sebagai "penemuan tahun ini". Dia ragu patung itu memuat simbolisme tertentu, namun menurutnya itu bisa menjadi bukti kekaguman masyarakat purba terhadap kemampuan berang-berang dalam menangkap ikan.
“Orang-orang makan banyak ikan saat itu,” kata Conard.