Arkeolog Temukan Gua yang Dipenuhi Lukisan Berusia 24.000 Tahun, Dibuat dengan Tanah Liat
Ada 100 motif lukisan yang ditemukan, sebagian besar berupa gambar hewan.
Arkeolog Temukan Gua yang Dipenuhi Lukisan Berusia 24.000 Tahun, Dibuat dengan Tanah Liat
Para ilmuwan menemukan seni gua Paleolitikum yang sangat menarik di Spanyol, khususnya di Pantai Timur dekat Valencia. Di situs yang disebut "Cova Dones" atau "Cueva Dones" ini, ditemukan lebih dari 100 lukisan dan ukiran kuno yang diyakini berusia sekitar 24.000 tahun.
Penemuan ini adalah hasil kerja sama para peneliti dari Universitas Zaragoza dan Universitas Alicante di Spanyol, bersama dengan afiliasi mereka di Universitas Southampton Inggris. Meskipun gua ini sudah lama dikenal oleh penduduk setempat dan sering dikunjungi pendaki dan penjelajah, keberadaan seni gua Paleolitikum ini tidak pernah terdeteksi hingga Juni 2021.
Dr. Aitor Ruiz-Redondo, seorang Dosen Senior Prasejarah di Universitas Zaragoza dan peneliti afiliasi di Universitas Southampton, menggambarkan momen ketika mereka pertama kali menemukan lukisan auroch (banteng liar yang sudah punah) di dalam gua ini sebagai momen yang mengesankan. Meskipun Spanyol adalah negara dengan sejumlah besar situs seni gua Paleolitikum, kebanyakan dari mereka terletak di utara negara itu. Temuan di Pantai Timur Spanyol ini menyoroti kekurangan dokumentasi situs seni gua kuno di wilayah ini.
Sumber: Ancient Pages
-
Dimana lukisan gua tertua di dunia ditemukan? Lukisan gua tertua di dunia ditemukan ilmuwan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Dimana lukisan gua tertua ditemukan? Lukisan gua itu ditemukan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gua purba? Para arkeolog menemukan simbol 'suka' ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Di mana lukisan gua tersebut ditemukan? Gambar yang cukup detil itu memperlihatkan seseorang sedang memanjat tali untuk mencapai sarang lebah--atau lebih tepatnya ingin mengambil madu. Usia gambar itu sekitar 7.500 tahun.
-
Kapan lukisan gua tersebut dibuat? Diperkirakan lukisan ini dibuat antara tahun 1821 hingga 1835.
100 Motif
Para peneliti telah dengan cermat mendokumentasikan lebih dari 100 motif atau desain yang ditemukan di Cova Dones.
Jumlah besar dan keragaman teknik yang digunakan dalam pembuatan seni gua ini menjadikannya situs seni gua Paleolitikum yang paling penting di pantai Mediterranea timur Semenanjung Iberia. Bahkan, kemungkinan ini adalah gua Paleolitikum dengan jumlah motif terbanyak yang ditemukan di Eropa sejak 2015.
Foto: Ruiz-Redondo/Barciela/Martorell
Tanah Liat
Salah satu aspek menarik dari situs ini adalah teknik pembuatan lukisannya. Sebagian besar lukisan di Cueva Dones dibuat dengan menggunakan tanah liat. Para ilmuwan menjelaskan, hewan dan tanda-tanda digambarkan dengan menarik jari dan telapak tangan yang dilapisi dengan tanah liat pada dinding gua.
Lingkungan gua yang lembap membantu proses pengeringan yang lambat, mencegah sebagian besar tanah liat jatuh, sementara sebagian tertutup oleh lapisan kalsit, yang akhirnya mempertahankan mereka hingga hari ini. Meskipun melukis dengan tanah liat sudah dikenal dalam seni gua Paleolitikum, contoh penggunaannya jarang ditemukan. Namun, di Cueva Dones, tanah liat adalah teknik utama yang digunakan.
Sumber: Ancient Pages
Gambar Hewan
Studi ini mengungkapkan setidaknya ada 19 representasi hewan yang telah dikonfirmasi, termasuk rusa, kuda, aurochs, dan rusa. Selain itu, ada juga gambar berupa tanda-tanda. Para peneliti menekankan, penyelidikan mereka masih pada tahap awal, dan masih banyak area yang harus disurvei dan panel yang harus didokumentasikan. Oleh karena itu, diharapkan akan ada lebih banyak seni gua yang akan terungkap dalam beberapa tahun mendatang.
Keberadaan situs seni gua ini telah mengubah pemahaman tentang sejarah seni gua Paleolitikum di wilayah ini.
Sebelumnya, daerah Pantai Timur Spanyol kurang mendapatkan perhatian dalam penelitian seni gua kuno, tetapi penemuan ini telah mengubah pandangan tersebut. Ini menunjukkan bahwa potensi untuk penemuan seni gua Paleolitik yang signifikan mungkin masih ada di berbagai tempat di dunia, bahkan di daerah yang telah lama dijelajahi.Penemuan ini juga telah memicu minat luas dalam komunitas arkeologi dan seni prasejarah, dan hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Antiquity. Dengan begitu banyak yang masih harus diungkapkan dan diteliti di situs ini, tampaknya kita akan terus mendapatkan wawasan baru tentang sejarah manusia dan seni gua Paleolitikum yang luar biasa dalam beberapa tahun mendatang.