Arkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
Arkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
Karya seni ini ditemukan di kawasan Air Terjun Malaikat, air terjun tertinggi di dunia.
-
Apa yang digambarkan di batu cadas? Penemuan ini memungkinkan peneliti membuktikan gurun ini dulunya adalah sebuah padang rumput dengan penggembala ternak kuno. 'Pada 2018 dan 2019, saya memimpin tim arkeolog di proyek Survei Atbai. Kami menemukan 16 situs cadas baru di sebelah timur Kota Wadi Halfa, Sudan, salah satu wilayah paling terpencil di Sahara. Daerah yang hampir tidak tersentuh hujan tahunan.'
-
Di mana artefak seni cadas ditemukan? Hipotesis ini diperkuat dengan ditemukannya artefak seni cadas yang ditemukan di Skandinavia utara yang menggambarkan pemandangan perburuan anjing laut, penangkapan ikan dan perburuan paus.
-
Dimana seni cadas tersebut ditemukan? Para arkeolog menemukan ukiran gambar ular raksasa, sosok manusia, kelabang Amazon raksasa dan hewan lainnya di atas permukaan batu besar berusia 2.000 tahun yang ada di sepanjang Sungai Orinoco, Amerika Selatan, dilansir IFL Science.
-
Bagaimana pahatan batu kuno itu ditemukan? Batu-batu ini muncul dari dasar sungai yang mengering. Kekeringan parah di beberapa kawasan Amazon, Brasil menyebabkan ketinggian air sungai menyusut sangat signifikan. Dari dalam sungai, muncul banyak formasi batuan yan tersembunyi, di antaranya ada yang bergambar sosok manusia yang diperkirakan berusia 2.000 tahun.
-
Bagaimana lukisan batu itu ditemukan? Saat melintasi daerah Moss, dia berhenti untuk beristirahat di dekat sebuah batu. Dia kemudian melihat sesuatu yang aneh pada batu tersebut.
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
Arkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
Tim arkeolog di Venezuela menemukan 20 situs seni batu yang berusia ribuan tahun di Taman Nasional Canaima, di bagian tenggara negara tersebut.
Meskipun arkeolog telah menemukan desain seni batu serupa di tempat lain di Amerika Selatan, seni yang baru ditemukan ini "mewakili budaya baru yang sebelumnya tidak dikenal," kata José Miguel Pérez-Gómez, arkeolog dan peneliti di Universitas Simón Bolívar di Caracas yang memimpin tim tersebut, kepada Live Science melalui surel.
Sejumlah karya seni ini, yang disebut peneliti sebagai "piktogram," digambar dengan warna merah dan menggambarkan motif geometris seperti garis titik-titik, barisan huruf X, pola berbentuk bintang, dan garis lurus yang terhubung bersama membentuk berbagai desain.
Ada juga penggambaran sederhana dari daun dan gambar figur tongkat manusia. Selain itu, beberapa gambar, yang disebut petroglyph, diukir ke dalam batu dan juga menunjukkan berbagai motif geometris.
Belum diketahui mengapa manusia terdahulu membuat karya seni ini.
"Hampir mustahil mengetahui apa yang ada di pikiran manusia yang hidup ribuan tahun lalu," ujar Perez-Gomez, "tapi tanda-tanda ini pasti punya arti ritual tertentu."
Sebagai contoh, gambar yang berbeda-beda ini
kemungkinan terkait dengan kelahiran, penyakit, peremajaan alam, perburuan.
Lokasi tempat seni batu ini dibuat kemungkinan punya makna dan hubungan dengan bentang alam yang ada, selayaknya arti gereja hari ini bagi masyarakat," kata Perez-Gomez.
Meski belum diketahui berapa persisnya umur seni batu ini, seni serupa di Brasil sebelumnya diketahui berusia sekitar 4.000 tahun. Namun Perez-Gomez menduga penemuan di Venezuela ini lebih tua umurnya.
Taman Nasional Canaima memiliki luas yang cukup besar, seukuran negara Belgia, meliputi hutan dan lereng pegunungan. Salah satu pemandangan alam yang terkenal di sana yaitu Air Terjun Malaikat, air terjun tertinggi di dunia.
Taman nasional itu boleh jadi adalah pusat kebudayaan misterius yang pertama kali berkembang, kata Perez-Gomez, sebelum kemudian menyebar ke tempat-tempat yang jauh seperti sungai Amazon, Guiana, dan bahkan Kolombia selatan, yang memiliki seni batu yang mirip dengan contoh yang baru ditemukan di Venezuela.
Sisa-sisa keramik dan alat batu juga ditemukan di 20 situs seni batu ini dan mungkin telah digunakan oleh orang-orang yang membuat seni batu tersebut, namun lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk memastikan hal ini, kata Pérez-Gómez.
Selain itu, lebih banyak situs seni batu kemungkinan akan ditemukan di Taman Nasional Canaima seiring berlanjutnya penelitian, tambahnya.
Penelitian ini dipresentasikan di kongres arkeologi prasejarah "Dunia Baru Ide-Ide Baru" yang diadakan di Valcamonica, Italia dari tanggal 26 hingga 29 Juni.
Makalah yang membahas salah satu situs seni batu diterbitkan pada November 2023 di jurnal Rock Art Research.