Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Kota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
Kota kuno ini ditemukan tim arkeologi yang sedang melakukan pemetaan wilayah.
Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang. Kota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat. Hal mengejutkan lainnya, ada piramida setinggi 15 meter di dalam kota ini.
-
Dimana kota kuno bangsa Maya ditemukan? Para arkeolog di Meksiko menemukan 6.674 struktur atau bangunan kuno bangsa Maya dan kota yang hilang di daerah Campeche.
-
Di mana piramida itu ditemukan? Bangunan tersebut ditemukan pertama kali pada Juni di Jalan Raya Federal Meksiko 105, di wilayah Sierra Alta, di Negara Bagian Hidalgo.
-
Dimana piramida itu ditemukan? Ilmuwan dari Jurusan Arkeologi dan Etnologi Fakultas Sejarah di L. N. Gumilyov Eurasian National University melakukan penggalian arkeologi di monumen kompleks Kyrykungir di dekat desa Toktamys, distrik Abai, di daerah Abai.
-
Di mana kota kuno itu ditemukan? Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani.
-
Dimana kota kuno itu ditemukan? Kota kuno itu ditemukan di Negara Bagian Rodonia, Brasil.
Kota kuno ini kecil, luasnya hanya kurang dari setengah mil atau sekitar 8 kilometer.
Dikutip dari laman Mirror, Kamis (6/7), situs ini berada di belantara Semenanjung Yucatan, di negara bagian Campeche, Meksiko.
Berusia Lebih dari 1000 Tahun
Kota ini berasal dari sekitar tahun 250 Masehi sampai 1000 Masehi dan diberi nama Ocumtun yang berarti "kolom batu" dalam bahasa Maya.
Teknologi Laser
Saat kota ini ditemukan, tim arkeolog tengah melakukan pemetaan di dataran rendah Maya tersebut menggunakan laser yang dipancarkan dari pesawat. Laser pertama kali menangkap piramida tersebut. Penggunaan laser ini non-invasif atau tidak merusak dan bisa digunakan peneliti untuk menyelidiki bangunan buatan manusia yang tersembunyi di dalam vegetasi yang lebat atau di tengah belantara.
"Situs ini menjadi pusat penting di tingkat regional kemungkinan selama periode Klasik (tahun 250-1000 M). Keramik yang kami temukan di permukaan dan di beberapa lubang berasal dari periode Klasik Akhir (600-800 Masehi)."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia dan juga ketua arkeolog dalam penemuan ini.
Sumber: Mirror.co.uk
"Kejutan terbesar adalah bahwa situs ini berada di sebuah 'semenanjung' tanah tinggi yang dikelilingi lahan basah yang luas. Luasnya lebih dari 50 hektar dan ada banyak bangunan besar termasuk piramida setinggi lebih dari 15 meter."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia.
Para peneliti meyakini beberapa bangunan berfungsi sebagai pasar dan untuk ritual masyarakat.
Sprajc menjelaskan, tiga alun-alun yang berada di tenggara area yang memiliki bangunan megah dikelilingi oleh teras.
Altar yang ditemukan di kompleks kota kuno. Sumber foto: Ivan Sprajc
"Antara dua alun-alun besar ada struktur pendek dan panjang yang hampir dalam bentuk lingkaran konsentris, dan ada juga tempat untuk permainan bola."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia.
Peradaban bangsa Maya memiliki sejumlah kota yang menyebar di seluruh Meksiko selatan dan Amerika Tengah. Peradaban ini mencapai puncaknya selama tahun-tahun pertama Masehi dan runtuh sekitar tahun 800-1000 Masehi. Namun bangsa Maya tetap eksis dan ada lebih dari 7 juta orang yang masih hidup di Amerika Tengah. Bangsa Maya tidak punya satu pemimpin sentral atau utama seperti kaisar di zaman Romawi kuno dan tidak bersatu di bawah satu negara tunggal. Tetapi peradaban ini terdiri dari negara-negara kecil yang dibangun di kota-kota tertentu.