Sinar Laser Ungkap Kota Kuno Bangsa Maya Tersembunyi di Bawah Hutan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
Di bawah hutan Meksiko di Semenanjung Yucatan ada sebuah kota bangsa Maya dari masa 1.000 tahun lalu.
20230730Sinar Laser Ungkap Kota Kuno Bangsa Maya Tersembunyi di Bawah Hutan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
Penerbangan tiga jam di atas hutan Meksiko di Semenanjung Yucatan mengungkap sebuah peradaban menakjubkan di bawah lebatnya hutan: sebuah kota bangsa Maya yang hilang sejak sekitar 1.000 tahun lalu.
Juan Carlos Fernandez-Diaz, asisten profesor dari Teknik Sipil Univeristas Houston, Amerika Serikat, menemukan kota itu pada Maret lalu ketika dia sedang melakukan survei arkeologi dengan pesawat di atas wilayah itu. Selama satu dasawarsa terakhir, teknologi pemotretan udara menggunakan sinar laser (LiDAR) bisa mengungkap bangunan-bangunan yang berada di bawah tanah yang tertutup oleh pepohonan rindang di tengah hutan. Bangunan-bangunan itu mengungkap adanya peradaban kuno di tempat itu. Kota bangsa MayaOcomtun
Arkeolog kemudian mendatangi lokasi yang mereka namai Ocomtun selama enam pekan sepanjang Mei hingga Juni dan menemukan bangunan mirip piramida setinggi 15,2 meter, sejumlah benda tembikar dan ukiran batu yang berasal dari tahun 600-900, dikenal dengan masa Akhir Periode Klasik pada Peradaban Maya. (foto: ilustrasi)
- Ini Arahan Megawati ke Jenderal TNI AL Wakil Kepala BRIN Baru, Singgung Riset Militer
- Tiga Waria di Padang Keroyok dan Cabuli Driver Ojol, Begini Kronologinya
- Kenali ALIF, Teknik untuk Mengetahui Penyebab Nyeri Karena Masalah Ruas Tulang Belakang
- Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah untuk Kelola Limbah Air di Gelaran COP28
- Permohonan Dikabulkan Hakim, Syahrul Yasin Limpo Pindah ke Rutan Salemba Hari Ini
- FOTO: Indahnya Warna-Warni Festival Balon Udara Wonosobo 2024 Meriahkan Suasana Idulfitri 1445 Hijriah
"Ketika kami melihat foto-foto LiDAR, kami melihat ada sesuatu yang menakjubkan tapi temuan sebenarnya terjadi setelah sejumlah eksplorasi," ujar Fernandez-Diaz yang juga peneliti di Pusat Nasional Pemetaan Laser Udara, seperti dilansir laman CNN.
Ketika LiDAR mengungkap lokasi bangunan, arkeolog Ivan Sprajc--peneliti di Akademi Seni dan Sains Slovenia masih menemui rintangan besar ketika dia dan tim turun langsung ke lokasi. Setelah melalui rute yang berat dan jalan yang sulit para peneliti akhirnya mampu mendekati lokasi dengan menebas banyak pepohonan menggunakan parang dan gergaji mesin."Ketika kami sampai kami melihat bangunan-bangunan di sana sangat besar," kata dia.
Peradaban Maya terkenal karena piramidanya dan sejumlah bangunan batu menakjubkan yang selama ini ditemukan di sepanjang selatan Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, dan El Salvador.
Sprajc dan timnya menemukkan tiga alun-alun dengan bangunan-bangunan besar dan lapangan bola. Dia mengatakan kota itu mengingatkannya dengan sejumlah kota bangsa Maya di periode yang sama, tapi ada sejumlah bangunan yang khusus.
"Sebagai contoh, kami menemukan bangunan kompleks yang tersusun hampir sempurna melingkar. Jadi kami mencoba menebak bangunan apa itu. Mungkin tempat seperti pasar," kata dia.
Selama enam pekan survei, Sprajc dan timnya melakukan penyelidikan arkeologis dan menggali tanah sedalam per dua meter lalu menemukan sejumlah sisa-sisa tembikar yang bisa membantu mereka mengetahui usia lokasi itu. Tim arkeolog berencana kembali ke lokasi itu tahun depan.