Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Luas kota kuno bawah tanah ini empat kali lipat lebih besar dari dugaan sebelumnya.
Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Luas kota kuno bawah tanah yang ditemukan di Turki ternyata jauh lebih besar dari yang diduga sebelumnya.
Ukuran kota kuno Romawi yang terletak di Sarayönü, Konya ini mengejutkan para peneliti.
Saat pertama kali ditemukan, para arkeolog mengira luasnya mencapai 5000 m2, tetapi penelitian terbaru mengungkapkan tempat kuno yang misterius ini memiliki luas setidaknya 20.000 meter persegi, empat kali lipat, atau bahkan lebih luas.
Sumber: Ancient Pages
Ada puluhan ruangan bawah tanah yang terhubung satu sama lain melalui terowongan dengan panjang dan lebar yang berbeda. Banyak lorong, terowongan, dan galeri masih menunggu untuk dibersihkan, sehingga saat ini sulit untuk menentukan ke mana arah mereka.
Kota ini berasal dari abad ke-8. Di dalamnya ditemukan ruang rumah tangga, galeri yang terhubung, ruang tinggal seperti kamar, sumur air, tungku, bengkel, cerobong asap, lampu minyak untuk penerangan, ruang bawah tanah, gudang, ventilasi, dan ruang-ruang yang belum diselidiki.
-
Apa temuan arkeologi di Turki? Patung yang ditemukan hanya berupa kepala ini terbuar dari marmer. Patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan di kota kuno Aizanoi, Turki barat, dalam penggalian terbaru para arkeolog.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan celengan yang dikubur di dalam tanah berisi koin emas kuno, yang diyakini dicetak di Kekaisaran Persia.
-
Apa yang ditemukan di dalam kuil kuno di Turki? Arkeolog menemukan pabrik farmasi kuno saat melakukan penggalian di Kota Kuno Trakia Heraion Teikhos, Provinsi Tekirdağ, Turki.
-
Dimana kota Romawi kuno yang digali? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
Foto: Anadolu Agency (AA)
Hasan Uguz, arkeolog dan kepala penggalian Direktorat Museum Konya menjelaskan, berdasarkan temuan-temuan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan "orang Kristen lokal menggunakan kota bawah tanah ini pada abad ke-8 untuk melindungi diri dari serangan yang berlangsung selama 150 tahun", seperti dilaporkan Konya News.
Foto: Anadolu Agency (AA)
Uguz menjelaskan, orang tua yang telah tinggal di sini sepanjang hidup mereka dulu bermain di terowongan saat mereka masih anak-anak.
Foto: Anadolu Agency
Penduduk lokal tahu bahwa ada kota bawah tanah besar di sini, tetapi tidak ada yang bisa menebak seberapa luasnya.
Para ilmuwan tidak menyangka terowongan bawah tanah, lorong, dan ruang bawah tanah bisa menyebar begitu luas.
Sumber: Ancient Pages
"Dalam penelitian kami, kami menyadari bahwa para pelancong Eropa abad ke-19 menyebut wilayah ini sebagai Sarayini. Orang-orang yang tinggal di sini juga mengatakannya. Nama asli tempat ini adalah Sarayini. Telah ditentukan bahwa gua-gua ini menyerupai istana karena arsitektur mereka yang sangat luas, nyaman, saling terhubung, dan berkualitas tinggi, dan dalam arti ini, disebut Sarayini," jelas Uguz kepada Anadolu Agency.
Para ilmuwan menemukan lorong yang sangat lebar yang diperkirakan sebagai jalan utama. Di sisi kiri dan kanan lorong terdapat galeri yang terhubung oleh terowongan dan lorong lainnya. Kota bawah tanah kuno ini memberikan kesan bahwa telah disiapkan agar orang-orang dapat tinggal dengan nyaman, hampir seperti tinggal di istana.
Foto: Anadolu Agency (AA)
Kepada Anadolu, Uguz menyatakan penyelidikan arkeologis masih berlanjut. Selama penggalian, ilmuwan menemukan berbagai peninggalan, termasuk batu nisan berbentuk altar, batu nisan makam yang dibuat pada zaman Romawi, dinding buatan yang rumit, dan struktur yang terorientasi utara-selatan yang mengingatkan pada salib kayu.