Arkeolog Temukan Saluran Air Berusia 2.000 Tahun Sepanjang 4 Kilometer, Dibangun Zaman Romawi
Saluran ini berada di bawah kota kuno yang dibangun 5.000 tahun lal
Arkeolog di Turki menemukan saluran air berusia 2.000 tahun saat menggali di situs arkeologi Kemerhisar, lingkungan Bor di Niğde.
Kemerhisar merupakan situs yang dilindungi. Dulu kota ini dikenal sebagai Tuwanuva pada zaman Het dan Tyana pada zaman Romawi. Kota Kuno Tyana, yang berada di bawah sebagian besar Kemerhisar, merupakan pemukiman penting yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Cappadocia Selatan pada Periode Romawi Akhir.
-
Dimana bangunan Romawi kuno ditemukan? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Dimana arkeolog menemukan jalan Romawi? Jalan Romawi yang tidak diketahui sebelumnya berada di dekat Stamford Bridge, diapit oleh parit drainase.
-
Apa teknik konstruksi Romawi kuno? 'Penggalian di Wilayah IX, insula 10, yang direncanakan selama tahun-tahun Proyek Besar Pompeii, seperti diharapkan, membuahkan hasil penting untuk memperluas pengetahuan kita tentang kota kuno tersebut,' jelas Direktur Jenderal Museum, Massimo Osanna. 'Sebuah situs penelitian interdisipliner, lahir dari penggalian sebelumnya di Wilayah V, dari kebutuhan untuk mengkonsolidasikan batas-batas penggalian, yaitu dinding material letusan yang ditinggalkan oleh penggalian abad ke-19 dan ke-20 yang membayangi area yang digali.'
-
Di mana arkeolog menemukan makam kuno Romawi? Saat melakukan penggalian pada tahun 1970-an di pemakaman Romawi kuno di Belgia, arkeolog menemukan satu jasad manusia yang kemudian dipajang di sebuah museum.
-
Kapan Pemandian Romawi dibangun? Pemandian ini berasal dari sekitar abad ke-3 sampai ke-4 Masehi.
-
Dimana rumah Romawi kuno itu ditemukan? Rumah Romawi kuno ini ditemukan saat penggalian di Malta, negara yang berada di Laut Mediterania.
Selama zaman Romawi, kota ini dibangun secara besar-besaran dan menjadi pemukiman besar dengan istana, kuil, saluran air, dan pemukiman lainnya. Kota ini juga merupakan pusat pengaruh agama yang penting pada periode Romawi sebelum Kristen dan setelah masuknya Kristen.
Ketua tim penggalian sekaligus anggota fakultas Departemen Arkeologi Universitas Aksaray, Profesor Osman Doğanay, mengatakan bahwa kota kuno Tyana dapat dianggap sebagai kota kuno Efesus di Anatolia Tengah.
“Ini adalah kota kuno pertama yang terbuka ke Anatolia Tengah setelah Gülek Pass, menjadikannya lokasi yang penting. Karena lokasi ini, telah terus dihuni setidaknya selama 5.000 tahun," jelasnya, dikutip dari Arkeonews, Kamis (26/9).
"Kotamadya Kemerhisar saat ini dibangun di atas kota kuno ini. Kami memulai penggalian arkeologi di sini pada tahun 2016. Tahun ini, di bawah proyek ‘Warisan untuk Masa Depan’ dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, kami melanjutkan penggalian untuk membuka jalan saluran air bagi pengunjung.”
Dibuka Untuk Turis
Bagian bawah tanah saluran air, yang panjangnya kira-kira 3 hingga 4 kilometer dan tinggi 10 hingga 11 meter, akan dikembalikan ke kemegahan aslinya. Dibangun pada zaman Romawi, tujuan saluran air ini adalah untuk mengangkut mata air dari kolam Romawi kuno yang terletak di Kota Bahçeli ke Tyana.
Doganay mengatakan kota kuno Tyana, yang menampung saluran air dan memiliki koridor trotoar sepanjang 1.500 meter, akan dapat diakses oleh wisatawan setelah pekerjaan selesai. Arkeolog juga menemukan puing-puing akibat banjir.
“Penggalian mengungkapkan adanya lapisan banjir yang padat di kota. Terdapat lapisan banjir setebal kurang lebih 3,5 hingga 4 meter di sini. Saluran air ini awalnya setinggi 10-11 meter, dan fasad megahnya terlihat saat pertama kali dibangun. Selain itu, berdekatan dengan saluran air terdapat tembok era Helenistik yang dibangun sebelumnya. Namun saat banjir datang, mengubur sekitar 4 meter lokasi tersebut. Kami akan mengungkap struktur besar saluran air ini,” papar Doganay.