Seorang Guru Temukan Tugu Batu Romawi Berusia 1800 Tahun di Masjid, Tak Sadar Selama Ini Dijadikan Tempat Duduk Jemaah
Batu ini dijadikan penanda jalan atau tugu, berasal dari tahun 239 Masehi.
Sebuah tugu batu dari periode Kaisar Romawi Gordianus III, yang dimulai pada tahun 239 M, ditemukan di distrik Fatsa di Provinsi Ordu, timur laut Turki. Batu berusia 1800 tahun ini ditemukan di Masjid Pusat Laleli oleh seorang guru sastra di sebuah SMA, Aydın Bal.
Batu ini selama bertahun-tahun dijadikan tempat duduk oleh para jemaah masjid dan warga, tanpa mereka sadari itu adalah sebuah tugu kuno dari berusia ribuan tahun.
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Kenapa temuan masjid tertua ini penting? Pejabat Otoritas Kepurbakalaan (IAA) mengatakan temuan itu memberi petunjuk tentang bagaimana wilayah itu yang tadinya memeluk Kristen berpindah menjadi Islam.
-
Siapa yang menemukan Makam Batu Romawi Kuno? Penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog di pekuburan kuno Tharsa, berhasil menemukan makam bersama dua ukiran kepala banteng, yang sudah ada sejak zaman Romawi kuno, periode sejarah yang dimulai dari pendirian kota Roma pada abad ke-8 SM hingga keruntuhan Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 M.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
Dikutip dari Arkeonews, Jumat (7/11), batu ini disebut “miliarium”, merupakan penanda penting atau semacam tugu di sepanjang sistem jalan raya Kekaisaran Romawi. Batu ini memudahkan wisatawan menemukan jalan melalui jaringan jalan Romawi yang luas dan rumit dengan menunjukkan jarak ke kota terdekat.
Tugu batu ini biasanya ditempatkan pada jarak 1.480 meter, ditandai dengan rincian seperti nama jalan, jarak ke tujuan berikutnya, dan kadang-kadang nama kaisar atau pejabat yang bertanggung jawab atas pembangunannya. Banyak tugu batu ini yang masih bertahan dan memberikan wawasan berharga mengenai teknik, budaya, dan sejarah Romawi kuno.
Setelah melaporkan temuannya ke Direktur Kebudayaan Kantor Wali Kota Fatsa, ahli diterjunkan untuk meneliti batu tersebut dan dipastikan itu adalah tugu batu dari zaman Romawi.
Tulisan di atas batu itu diterjemahkan Prof Dr Hüseyin Sami Öztürk, pakar epigrafi dan linguistik dari Universitas Marmara. Prasasti di atas batu itu bertuliskan nama kaisar yang dihormati dan yang membangun jalan di mana batu tersebut berasal.
Assciate Profesor Dr Seçkin Evcim menyatakan tugu batu tersebut didirikan untuk pembangunan jalan pelabuhan antara Bolaman dan Yalıköy pada masa Romawi.