Misteri Tulisan di Mosaik Romawi Berusia 1.700 Tahun Akhirnya Terpecahkan, Ternyata Maknanya Berkaitan dengan Militer
Mosaik setinggi 80 meter itu ditemukan pada 2013 di Provinsi Amasya, Turki.
Misteri mosaik berusia 1.700 tahun yang ditemukan ketika penggalian di Provinsi Amasya, Turki utara 11 tahun lalu akhirnya terpecahkan.
Pada mosaik Romawi itu ada gambar sosok dewa memakai kalung medali dengan tulisan Yunani ‘KTI – CIC’ dan ‘ΠAPEM – BOΛH’.
-
Dimana arkeolog menemukan bangunan militer Romawi? Saat menggali di kota kuno Hasankeyf, Turki, para arkeolog dari Universitas Artuklu menemukan bekas bangunan militer Romawi berusia 1.600 tahun.
-
Dimana pangkalan militer Romawi kuno ditemukan? Arkeolog menemukan reruntuhan pangkalan legiun Romawi kuno berusia 1.800 tahun di Israel utara, seperti yang diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan pangkalan militer? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Siapa yang menemukan prasasti tersebut? Sebuah prasasti seukuran telapak tangan ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Anatolia Jepang.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
Tulisan itu ternyata diketahui melambangkan unit militer Romawi.
Dilansir Arkeonews, mosaik setinggi 80 meter itu ditemukan pada 2013 selama penggalian yang dilakukan oleh otoritas Museum Amasya di dekat sebuah sekolah menengah di pintu masuk kota.
Mosaik yang bergambar dua sosok bertuliskan ‘KTI – CIC’ dan ‘?APEM – BO?H’ dan berbagai bentuk geometris itu kemudian ditutup dan dilindungi setelah pemeriksaan terperinci.
Direktur Museum Amasya Celal Özdemir mengatakan, “Medali di yang ada di tengah memberikan nama mosaik. Dalam penelitian kami, terdapat ungkapan Yunani ‘ΠAPEM-BOΛH’ di sekitar sosok Dewa Priapos. Ungkapan ini melambangkan unit militer Parem-Bole.”
Ibu Kota penting Helenistik
Mitologi Yunani menggambarkan Priapus, yang juga dieja Priapos, sebagai dewa kesuburan yang menjaga alat kelamin pria, buah-buahan, sayur-sayuran, dan ternak.
Dewa Romawi Priapus disembah selama masa Helenistik, periode setelah Yunani klasik dan munculnya Kekaisaran Romawi.
“Mosaik milik unit militer Romawi atau batalion yang terkait dengan legiun belum pernah ditemukan sebelumnya di Anatolia. Penelitian menunjukkan mosaik ini cukup unik,” kata Ozdemir.
Mengingat Amasya merupakan salah satu permukiman penting Ottoman dan Seljuk, dan juga salah satu ibu kota penting pada periode Helenistik, maka peneliti mengharapkan menemukan artefak lain.
“Kami berharap artefak baru akan ditemukan. Mosaik ini adalah contoh ekstrem. Seiring dengan berkembangnya penggalian, sisa-sisa kota kuno akan ditemukan,” kata Ozdemir.
Amasya terletak di wilayah Laut Hitam Tengah. Kota ini didirikan di lereng Gundukan Harşena di Lembah Yeşilırmak.
Sejarah Amasya bermula sejak 4000 SM, menjadikannya salah satu kota tertua yang masih dihuni di dunia.