Manuskrip Kuno dari Abad ke-3 Ungkap Kata-Kata yang Hilang dari Kitab Injil
Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.
Dua lembar terjemahan injil kuno ditemukan di Perpustakaan Vatikan. Penemuan ini mengungkap kata-kata yang telah hilang dari Kitab Injil di masa lalu.
-
Di mana manuskrip Kuno ditemukan? Para ahli mengatakan papirus ini tanpa disadari disimpan di Perpustakaan Universitas dan Negeri Hamburg di Hamburg, Jerman.
-
Mengapa manuskrip Kuno dihapus dari Alkitab? 'Injil Masa Kecil Thomas adalah Injil apokrif yang menceritakan kisah masa kecil Yesus,' kata Dr. Macedo kepada Daily Mail. 'Episode ini tidak diceritakan dalam Alkitab atau karya liturgi atau teologis terkenal lainnya. Karya ini telah dikaitkan dengan seorang penulis bernama Thomas (mungkin rasul), namun penulisnya tidak diketahui,' pungkasnya.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Bagaimana cara membaca teks terhapus dalam buku kuno? Untuk bisa mengetahui isinya, mahasiswa RIT mencoba menguraikan kata-kata yang terhapus dengan menggunakan teknologi pencitraan.
-
Siapa penerjemah teks kuno? Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.
-
Bagaimana teks kuno diterjemahkan? Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
Manuskrip Kuno dari Abad ke-3 Ungkap Kata-Kata yang Hilang dari Kitab Injil
Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel.
Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.
Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
Menurut Kessel dan timnya, hanya dua manuskrip yang diketahui berisi terjemahan kitab suci Suriah kuno. Keduanya disimpan dengan aman di Perpustakaan Inggris di London dan Biara St. Catherine di Gunung Sinai, Mesir.
Ahli menggunakan fotografi sinar ultraviolet untuk membaca terjemahan dua manuskrip kuno ini.
Dua lembar manuskrip ini menunjukkan adanya "pintu masuk" unik menuju fase paling awal dalam sejarah penyebaran teks injil.
Direktur Institut Penelitian Abad Pertengahan di OeAW, Claudia Rapp, memuji upaya Kessel untuk merestorasi manuskrip kuno tersebut.
Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
Menurut Kessel dan timnya, hanya dua manuskrip yang diketahui berisi terjemahan kitab suci Suriah kuno. Keduanya disimpan dengan aman di Perpustakaan Inggris di London dan Biara St. Catherine di Gunung Sinai, Mesir.
Ahli menggunakan fotografi sinar ultraviolet untuk membaca terjemahan dua manuskrip kuno ini.
Dua lembar manuskrip ini menunjukkan adanya "pintu masuk" unik menuju fase paling awal dalam sejarah penyebaran teks injil.
Direktur Institut Penelitian Abad Pertengahan di OeAW, Claudia Rapp, memuji upaya Kessel untuk merestorasi manuskrip kuno tersebut.
Dalam pernyataannya, Rapp juga menyatakan penemuan tersebut membuktikan pentingnya penggunaan teknologi digital modern dalam mengetahui manuskrip abad pertengahan.
"Penemuan ini membuktikan betapa produktif dan pentingnya interaksi antara tekonologi digital modern dan penelitian dasar ketika berhadapan dengan manuskrip abad pertengahan," ujar Rapp.
Terjemahan kuno ini ditulis setidaknya satu abad sebelum manuskrip Yunani tertua yang bertahan selama bertahun-tahun.