Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Arkeolog di Spanyol menemukan sebuah prasasti berusia 2.600 tahun yang bertuliskan 21 simbol alfabet.
-
Bagaimana arkeolog menemukan alfabet tersebut? Ketika Dewan Riset Nasional Spanyol mengungkapkan penemuan tersebut pada tanggal 6 Juni lalu, mereka hanya menjelaskan bahwa penemuan tersebut menggambarkan pertarungan individu yang diidentifikasi sebagai pejuang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Penemuan itu terjadi saat Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC) melakukan penggalian di Casas del Turuñuelo, sebuah situs penggalian yang diyakini sebagai kuil bagi orang-orang Tartessos yang hilang.
Masyarakat Paleo-Hispanik adalah peradaban kuno yang terkenal dengan sistem penulisannya yang rumit dan pertama kali menetap di semenanjung Iberia sekitar abad kedelapan SM.
Sering disamakan dengan kota emas dalam mitos, El Dorado, dan kota Atlantis yang hilang, masyarakat Tartessos secara misterius lenyap pada abad keempat SM.
Pada keliling batu tulis berukuran 20 sentimeter itu, terdapat “urutan 21 tanda” alfabet dalam aksara Paleo-Hispanik,
namun sebagian dari prasasti tersebut patah. Itu berarti petunjuk tambahan pada batu itu telah hilang.
“Setidaknya enam tanda akan hilang di bagian yang terbelah, tetapi jika benar-benar simetris dan tanda tersebut memenuhi tiga dari empat sisi pelat, maka jumlahnya bisa mencapai 32 tanda,” kata Joan Ferrer i Jané, seorang peneliti filologi paleohispanik di Universitas Barcelona dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir gbnews.
“Sangat disayangkan bagian terakhir dari alfabet hilang karena di situlah perbedaan yang paling mencolok cenderung terjadi.”
CSIC mengatakan prasasti yang lebih tua 400 tahun dari Batu Rosetta juga menampilkan “kerangka tempat ditemukannya sosok pejuang”.