Temuan Prasasti Huruf Paku dan Papan Permainan Ungkap Sejarah Tersembunyi Mesopotamia 3.800 Tahun Lalu
Tim peneliti menemukan sejumlah artefak di Kurd Qaburstan, Irak yang mengungkap kehidupan di Mesopotamia pada 1.800 SM.
Seorang peneliti dari Universitas Central Florida dan timnya belum lama ini menemukan sejumlaj artefak di situs kuno Mesopotamia di Kurd Qaburstan, Irak.
Artefak yang mereka temukan termasuk prasasti tanah liat dengan tulisan huruf paku kuno, papan permainan, dan sisa-sisa struktur besar, dapat memberikan banyak pengetahuan tentang kota Zaman Perunggu Tengah ini serta mengungkap sejarah Mesopotamia yang lebih tersembunyi.
-
Bagaimana artefak ditemukan? Cairnya es di Norwegia mengungkap lebih dari 2000 artefak manusia, beberapa di antaranya berasal dari tahun 4000 SM, sehingga memungkinkan arkeolog untuk merekonstruksi gambaran rinci tentang kehidupan di ujung utara Eropa.
-
Dimana penemuan artefak kuno terjadi? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan harta karun langka ketika sedang membersihkan batu di ladangnya di Lubusz, Polandia.
-
Dimana artefak kuno ditemukan? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu. Setelah mencari kesana kemarin, Adeline Yon-Berthelot menyadari sapinya jatuh ke dalam lubang selama 3 meter.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
-
Di mana artefak kuno ditemukan? Arkeolog menemukan tulisan abjad tertua yang diketahui di sebuah makam kuno di Suriah.
Dilansir laman Phys.org, prasasti tanah liat ini merupakan yang pertama dari jenisnya yang ditemukan di wilayah tersebut dan masih dalam tahap interpretasi. Temuan awal menunjukkan prasasti ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang orang-orang yang tinggal di sana dan peristiwa-peristiwa penting yang mereka alami.
Tiffany Earley-Spadoni, seorang profesor sejarah di UCF, bersama tim peneliti dengan hati-hati mengungkap temuan penting budaya dari Zaman Perunggu Tengah (1800 SM) di situs Mesopotamia Kurd Qaburstan, yang terletak di wilayah Erbil, di timur laut Irak.
Sebagian besar perkembangan dan sejarah manusia dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno Mesopotamia, yang berada di wilayah sekitar Irak saat ini.
Studi terhadap prasasti baru ini dapat mengungkapkan rincian penting tentang hubungan kota tersebut dengan tetangganya selama Zaman Perunggu Tengah serta signifikansi sejarahnya.
Misalnya, dengan mempelajari nama-nama orang, pilihan kata, dan gaya penulisan, para sarjana dapat lebih memahami tingkat literasi di wilayah tersebut dan identitas budaya kota itu, kata Earley-Spadoni dalam ringkasan lapangan penelitiannya.
Sejarah Tersembunyi
Zaman Perunggu Tengah di Irak utara kurang dipahami karena penelitian sebelumnya yang terbatas dan bias yang melekat dalam sumber sejarah yang tersedia, katanya.
"Kami berharap menemukan lebih banyak catatan sejarah yang akan membantu kami menceritakan kisah [kota ini] dari perspektif penduduknya sendiri, alih-alih hanya mengandalkan catatan yang ditulis oleh musuh mereka," kata Earley-Spadoni.
"Sementara kita tahu banyak tentang perkembangan tulisan di Irak selatan, jauh lebih sedikit yang diketahui tentang tingkat literasi di kota-kota Mesopotamia utara, terutama di dekat Erbil, tempat Kurd Qaburstan berada."
Mesopotamia, dengan jaringan kota kuno yang padat di dataran subur sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dekat Teluk Persia, sering dianggap sebagai tempat lahir peradaban urban.
Kota-kota ini, yang terawetkan sebagai tell, yaitu gundukan yang terbentuk oleh akumulasi puing-puing budaya selama berabad-abad, telah memikat para sarjana selama beberapa generasi.
"Kita tahu cukup banyak tentang kota-kota Mesopotamia di selatan, dan itu dianggap sebagai pusat tradisional kota-kota," kata Earley-Spadoni.
"Ketika orang memikirkan tempat di mana kota-kota pertama kali muncul, mereka membayangkan kota-kota di Irak selatan, seperti Uruk. Kami berupaya mengisi kesenjangan dalam kajian ini dengan menyelidiki situs urban besar, salah satu dari sedikit yang pernah diselidiki di Irak utara."
Tulang-tulang hewan yang ditemukan bersama dengan tembikar menunjukkan bahwa penduduk menikmati pola makan yang beragam, termasuk daging hewan peliharaan dan hasil buruan liar. Tingkat keragaman pola makan ini tidak terduga untuk populasi non-elit di kota-kota Mesopotamia, berdasarkan bukti terbatas yang tersedia saat ini.