Menyelam di Sungai Nil, Arkeolog Temukan Pahatan Batu Bergambar Firaun Mesir
Para arkeolog menyelam di daerah Aswan, yang memiliki signifikansi sejarah penting di zaman Mesir kuno.
Para arkeolog menyelam di daerah Aswan, yang memiliki signifikansi sejarah penting di zaman Mesir kuno.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Sungai Nil? Di tahun 2000, Franck Goddio dan timnya dari European Institute for Underwater Archaeology (IEASM), membuat sebuah penemuan yang luar biasa. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, akhirnya mereka menemukan kota yang hilang itu, yang tenggelam enam kilometer dari pantai Mesir, tenggelam di bawah air sedalam 10 meter di Teluk Aboukir.
-
Di mana artefak ditemukan di Sungai Nil? Ketika Bendungan Tinggi dibangun pada 1960-an, bendungan itu membanjiri daerah itu, menghancurkan daerah itu dan, selain menggusur penduduknya, juga menyapu bersih kekayaan sejarahnya.
-
Bagaimana para arkeolog meneliti artefak di Sungai Nil? Tim peneliti, yang merupakan upaya bersama antara Departemen Arkeologi Tenggelam Mesir dari Dewan Tertinggi Purbakala dan Universitas Paul Valery Montpellier, menggunakan pemindaian arkeologi, fotografi, video bawah air dan fotogrametri, serta gambar arkeologi untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan lukisan, ukiran, dan miniatur raja Amenhotep III, Thutmose IV, Psamtik II, dan Apries.
-
Siapa yang mengukir artefak di dasar Sungai Nil? Dilansir Popular Mechanics, selama proyek survei arkeologi bawah air di sungai utama Mesir, tim menemukan ukiran batu kuno yang menampilkan berbagai prasasti dan penggambaran firaun Mesir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dasar Sungai Nil? Sebuah tim penyelam arkeologi menemukan potongan-potongan artefak Mesir kuno yang berada di dasar Sungai Nil sejak daerah itu dilanda banjir pada 1960-an dan 1970-an.
Menyelam di Sungai Nil, Arkeolog Temukan Pahatan Batu Bergambar Firaun Mesir
Tim arkeolog Prancis-Mesir menemukan koleksi pahatan batu kuno dan prasasti hieroglif saat melakukan ekspedisi penyelaman di Sungai Nil. Pahatan batu tersebut menggambarkan beberapa firaun Mesir yang pernah berkuasa.
Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970. Sebelum banjir terjadi, UNESCO memimpin upaya komprehensif untuk mendokumentasikan dan merelokasi banyak harta arkeologi dari wilayah tersebut, namun banyak artefak yang ditemukan tertinggal dan kemudian tenggelam.
Dikutip dari laman Archaeology Magazine, Minggu (21/7), tim arkeolog menemukan gambar firaun ternama seperti Amenhotep III (1390-1352 SM), Thutmose IV (1400-1390 SM), Psamtik II (595-589 SM), dan Apries. (589-570 SM). Para firaun ini berkuasa selama Dinasti ke-18 dan 26 Mesir Kuno.
Tim arkeolog yang terlibat dalam penemuan ini terdiri dari para ahli dari Dewan Tertinggi Arkeologi Mesir, Paul Valery dari Universitas Montpellier,
dan dipelopori Dr Chris Crassion dari pihak arkeolog Prancis.
Sekjen Dewan Tertinggi Arkeologi, Dr Mohamed Ismail Khaled mengonfirmasi pahatan-pahatan ini belum pernah diteliti sebelumnya
dan kondisinya masih sangat utuh.
Tujuan tim melakukan ekspedisi penyelaman ini untuk menemukan dan mendokumentasikan prasasti serta pahatan yang masih ada
menggunakan teknologi canggih seperti fotografi bawah laut, video, dan fotogrametri.
Aswan memiliki signifikansi sejarah karena merupakan lokasi sangat penting bagi masyarakat Mesir kuno. Aswan merupakan perbatasan di selatan dan pusat bangunan-bangunan monumental seperti Abu Simbel dan kompleks kuil Philae. Di Abu Simble terdapat empat patung kolosal firaun Ramses II yang masing-masing tingginya 21 meter.
Aswan juga pernah menjadi lokasi strategis militer dan perdagangan selama beberapa dinasti, menurut arkeolog dan profesor Universitas Jaen di Spanyol, Dr Alejandro Jimenez-Serrano.